Postingan ini adalah komentar salah seorang pembaca, menanggapi artikel “Negara Tidak Berhak Membubarkan Ahmadiyah“. Aku tertarik menampilkannya di halaman depan karena wawawasannya luas; bahkan menegok jauh ke awal sejarah agama samawi; dan tidak memihak pada salah satu agama atau aliran.
Aku menilai, komentar pembaca dengan nickname SALNGAM ini mewakili suara mayoritas yang bungkam (silent majority), di tengah-tengah bangsa kita.
Oleh : SALNGAM
INI adalah pengulangan sejarah primitif manusia. Kerajaan Indonesia yang katanya Republik dan Demokrasi mengalaminya dan kelihatan linglung dan kagok. Seolah-olah jarum jam berputar ke awal Abad ke 11 padahal sudah tahun 2008 dimana Amerika sudah dalam program menjelajahi tata surya.
Marthin Luther menjadi Bidah itu sekitar tahun 1500-an, Copernikus dll itu adalah jaman baheula.
Eh tahun 2008 MUI, FPI eh dll rupanya masih hidup pada tahun 1500-an dan kayaknya pemerintahnya yang konon katanya modern linglung..!!!????.
Konon sekarang ini katanya malah sudah ada cosmic religion (mereka tidak terdaftar di Dep.Agama) tapi penganutnya di Dunia ini konon katanya cukup banyak dan memang mereka ini tidak perlu angka statistik karena umatnya bebas dan tidak perlu ada imam.
Ketika Jahudi mau diperbaharui oleh Jesus taruhannya adalah mati diikuti kemudian oleh Martir Kristen.
Ketika Islam mau mereformasi Jahudi dan Kristen korbannya adalah perang sabil.
Ketika Islam mau direformasi Ahmadyah dll taruhannya adalah semua Ahmadyah harus mati!!!.
Ketika kulit warna menganut Kristen, Kristen Kulit Putih mau membantai kulit berwarna (Ku Klux Clan) karena akan menodai Kristen itu sendiri karena menurut mereka Jesus itu kulit Putih. Ketika Hindu direformasi juga makan korban.
Bunuh-bunuhan itu apakah ajaran Tuhan ?
PERTANYAANNYA apakah yang terjadi dengan orang beragama ini??. Bunuh-bunuhan itu apakah ajaran Tuhan, atau ajaran Iblis ( Tuhan dan Iblis meminjam istilah Agama Samawi).
Hukum Taurat mengatakan “Jangan Membunuh”, tapi kelompok agama samawi yang percaya Hukum Taurat ini gemar kali membunuh.
Perhatikan pernyataan berikut “..darah orang Ahmadyah itu halal untuk di minum” pada hal Daging Babi aja haram hukumnya, dan untuk sebagian besar agama samawi termasuk sebagian Kristen beranggapan “.. darah itu haram untuk dimakan, darah apapun itu !!!.
Siapakah pengarang atau pembuat hukum agama?. Manusiakah atau Tuhan. Siapakah Hakim kalau hukum agama dilarang? Manusiakah atau Tuhan atau Manusia yang mengaku-ngaku Tuhan atau human acting God?. Bagaimanakah caranya memperoleh Surat Kuasa dari Tuhan ?.
Hai kalian para ahli hukum dan tata negara Indonesia, jika kalian masih pengen memiliki sebuah negara yang langgeng dan tototentram lohjinawi peraslah otak kalian, perbuatlah sesuatu jika masih mencintai manusia yang sebangsa kalau bisa seplanet atau setatasurya dengan kalian, sebelum seluruhnya di telan angin dan badai!.
Tuhan kalian menyertai kalian!!
===================================================================
http://www.ayomerdeka.wordpress.com
Tag: agama, agama samawi, ahmadiyah, bidah, cosmic religion, fpi, hindu, hukum agama, iblis, Indonesia, islam, jesus, konstitusi, kristen, martin luther, mui, negara demokrasi, perang sabil, sejarah gelap agama, sikap beragama, yahudi
30 April, 2008 pukul 4:33 pm
setuju, gue sepaham dan se-IMAN heu heu heu
Uhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuy
Samawi oh samawi…….kayaknya lebih bermoral yang bottom up deh!
walo gue gak punya agama tapi gue punya keyakinan ha ha ha!
30 April, 2008 pukul 4:43 pm
Wah aku juga setuju aja dech, jangan main hakim sendiri tu kata2 yang pantas terlontar! TUHAN saja ga menyuruh maen hakim-hakim’an kok 🙂
30 April, 2008 pukul 6:32 pm
Mungkin sudah saatnya agama dibunga ke tong sampah!
Maaf, saya agak esmosi melihat kenyataan ini.
30 April, 2008 pukul 7:52 pm
tulisannya selalu kritis ya
1 Mei, 2008 pukul 4:52 pm
kayaknya, umat yang mengaku ber-agama memang harus meninjau kembali, apakah tingkah lakunya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agamanya.
1 Mei, 2008 pukul 4:53 pm
Saya setuju sekali mas sepertinyaTuhan tidak mengajarkan untuk membunuh
karena tidak di bunuh juga nantinya mati dengan sendirinya……..
dan saya kagak setuju klo manusia segalanya main hakim sendiri
seperti udah betul aja ……..
Salam kenal aja…..mas Boyolali punya
1 Mei, 2008 pukul 4:58 pm
Jangan kau membuang Agamamu ataupun keyakinanmu…
karena agama adalah aturan hidup …….
karena dia petunjuk, klo hidup tanpa agama ataupun keyakinan …Apa kata
dunia……yo po ora mas
1 Mei, 2008 pukul 5:00 pm
kalau katanya, human acting god karena tuhan itu ditaruhannya di luar dirinya. mereka pun menjadi mereka-reka tuhan dan mengibaratkan dirinya tuhan. padahal, semua agama.. mengajari tuhan dalam diri manusia.
hah? tuhan dalam manusia? akan lebih parahkah??
hehehe, tidak..
manusia yang menyadari tuhan itu dekat sedekat urat lehernya sendiri dan bahkan bersemayam dalam jiwanya, tentu tidak akan mengotori tangannya dengan darah, apalagi darah sesamanya.. maka ketika membunuh hewanpun, manusia yang demikian justru mengingat tuhannya..
maka..
ada yang salah dalam sejarah keberagamaan kita. nafsu dan banyak kepentingan telah membuat kita mengkerdilkan tuhan dalam diri kita. padahal, seharusnya Dia menjadi semesta tersendiri di dalam jiwa kita..
hayoo, apapun agama kita, beragama atau tidak..
mari kenali tuhan lebih jernih lagi.. ;P
1 Mei, 2008 pukul 5:33 pm
Wah…. ndak tahu juga, mas….
Yang saya tahu, kalo di game RPG, biasanya yang ngajarin mbunuh itu ya pelatih militer
1 Mei, 2008 pukul 7:20 pm
Agama mengoreksi atau bahkan menghapuskan agama sebelumnya. Ini adalah yang disebut sebagai supersesionisme. Dan ini tertanam kuat dala psike dan “mindset” umat Islam. Sebenarnya ini tak lain adalah cerminan “keangkuhan” sebuah agama, ceteris paribus. Kehadiran agama tidak terlalu penting dipandang sebagai “negasi” atas agama lain. Agama-agama saling melengkapi satu terhadap yang lain. Kristen bisa belajar dari Islam, Islam bisa belajar dari Yahudi, Yahudi bisa belajar dari tradisi-tradisi timur, dan begitulah seterusnya.
Ekspresi-ekspresi seperti yang ditujukan kepada Ahmadiah kita harus bisa menunjukkan respon yang obyektif dan mendalam. Kitab suci mengajarkan pada kita, musuh-musuh Islam tidak akan berhenti sebelum Islam musnah. Kita harus membabat semua musuh kita.”
Bukankah dalih ini sangat kekanak-kanakan? Bukankah dalih seperti ini adalah dalih yang mudah dan biasa dibuat oleh anak-anak tanpa harus menunggu wangsit dari seorang nabi? apalagi wahyu Tuhan? Bukankah dalih itu bersifat merusak secara universal? Siapa musuh kita? Benarkah semua yang berbeda dengan kita adalah musuh kita? Lalu mengapa Sang Pencipta menciptakan berbagai perbedaan? Mengapa kita harus susah-payah memerangi perbedaan-perbedaan itu dan menjadikan seluruh dunia sama dengan kita?
Ataukah misi islam menjadikan semua yang ada di muka bumi ini Islam?, sementara yang menolak di cap kafir lalu di halalkan untuk dibunuh ?
Lalu bagaimana nasib tetangga tetanggaku yang notabenenya Hindu, Guru karateku yang katolik, temen-teman ankku yang kristen ? mestikah aku bunuh semua ?
2 Mei, 2008 pukul 6:26 am
========
========
KALO MAU BIKIN BLOG, JANGAN LUPA MASUK SINI: http://www.leoxa.com/
(Themenya Keren Abiss & Bisa Pake Adsense)
========
========
rame yang udah berpindah daripada blog-blog lainnya ke blog Leoxa.com karena theme yang keren
2 Mei, 2008 pukul 6:31 am
@Robert
Bang..Susah juga ye bikin artikel yang cepat “on fire” ye..padahal ye.. sudah pasang iklan di blog tatangge..btw bang..membunuh itu konon jarene adalah salah satu ‘Basic Instinc’nye manusia. Silahkan cari tahu relevansinya dengan judul dan ulasan abang..
2 Mei, 2008 pukul 7:51 am
yup, mari kita buang agama seperti itu ke tong sampah *setuju ma Kang Dana*
agama tidak memerdekakan namun memerangkap manusia dalam kesesatan pikir karena keyakinan tidak pernah dapat dipaksakan
AYO MERDEKA
2 Mei, 2008 pukul 10:41 am
kita semua setuju bahwa agama itu seharusnya membawa damai, tapi kalau seperti yang terjadi sekarang ini apakah damai??. coba kita liat mengapa mereka mendesak pemerintah dengan SKB 3 Menteri untuk membubarkan kelompok Ahmadiah..dengan alasan ajaran sesat…sampai bakar rumah ibadah..
kalau saya lihat… Ustad2 dan kyai2 itu yang seharusnya di displinkan… tak mungkin jemaat mau melakukan sesuatu yang anarkis dengan menyebut nama Allah… siapa yang memprovokasi mereka…
sekilas saya pernah dengar seorang ustad yang berjemaah…ustadnya berbicara bukan mengajarkan kasih dan kebaikan, tapi lebih cenderung memprovokasi dengan membandingkan dan menonjolkan kelemahan agama lain…
dan terbukti kebanyakan teman2 saya yang muslim,apa yang kita makan dan apa uang kita minum adalah haram…
saya bersyukur jadi Kristen… yang diajarkan Yesus adalah Kasih…
kasihilah musuhmu…..adakah ajaran agama lain yang mengajarkan mengasihi musuhnya…..??
Salam damai
3 Mei, 2008 pukul 2:55 am
@ Jahutur
Hahahahahahahahaha….Lihat dong blog macam apa ini, pren. Betul, aku memang menitipkan link artikelku di blogberita.net. Tujuannya semata-mata untuk menyebarluaskan informasi mengenai blog ini dan artikel-artikelnya. Itu adalah sesuatu yang lumrah di dunia blog.
Kemudian Anda bilang “susah juga bikin artikel yang cepat “on fire”. Tendensius kali. pren, tapi ngawur.
Aku pakai Istilah “on fire” itu di blog berita.net adalah untuk menyemangati kawanku Jarar Siahaan, pemilik blog itu. Soalnya, sempat agak lama juga dia tidak memberi kesempatan berkomentar bagi pembaca di blognya; lantaran merasa terganggu dengan komentar-komentar yang asbun, berselera rendah dan pengecut.
Mungkin Anda tidak tahu soal itu, tapi nekad aja nyelonong masuk. Seharusnya komunikasi “bilateral” seperti itu tak perlu Anda campuri.
Soal instink membunuh yang Anda sebutkan; anakku yang masih balita aja sudah bisa mengatasi “basic instink” ketika dia mau ngompol pas di kendaraan. Dia mampu menahan sampai kendaraan berhenti. Pengendalian diri itu bisa dilatih kok.
Terima kasih sudah mampir. Hati-hati, Anda bia terhasut menjaid orang merdeka, kalo sering-sering ke blog ini heheehhe….
Salam Merdeka, pren.
3 Mei, 2008 pukul 12:59 pm
mudah2an Allah SWT membukakan mata hati Sobri Lubis dkk untuk tidak lagi berusaha menegakan Islam namun dengan cara yang justru bertentangan dengan kemulian Islam itu sendiri 😀
6 Mei, 2008 pukul 6:58 am
Syalom…
Saya sangat senang membaca topik ini,
Pada pendapat saya, semua agama itu baik.
Yang jadi masalah membernya, yang suka ngacao..
Dimana masih begitu banyak Negative thinking, egois, want to be the best, dll…yah itu sih normal aja, tapi baiknya kita dapat mengkontrol keinginan kita. KUnci utama adalah KOREKSI DIRI SENDIRI, dan jangan biarkan sesuatu itu mengkontrol kamu tapi KAMU LAH YG mengkontrol mereka. Makasih banget atas refrensinya…
Take care yall, GBU
6 Mei, 2008 pukul 4:28 pm
Waduh diulang lagi propagandanya.
Sekali lagi, masalah Ahmadiyyah **bukan** masalah pemberangusan kebebasan beragama (karena ini dijamin oleh Islam)
Masalah Ahmadiyyah adalah pembajakan agama, yang dilakukan oleh para oknum Ahmadiyyah ini.
6 Mei, 2008 pukul 4:40 pm
Aku tertarik menampilkannya di halaman depan karena wawawasannya luas;
That’s crap. Maaf saya terus terang saja.
SALNGAM bahkan masih gagal sekedar membedakan antara penganut agama dengan ajaran agama. Masih dicampur adukkan juga.
Ini bahkan dia kutipkan sendiri :
Hukum Taurat mengatakan “Jangan Membunuh”, tapi kelompok agama samawi yang percaya Hukum Taurat ini gemar kali membunuh.
Orang seperti ini masih jauh dari layak untuk dianggap sebagai orang yang memiliki wawasan yang luas.
6 Mei, 2008 pukul 4:49 pm
Ataukah misi islam menjadikan semua yang ada di muka bumi ini Islam?, sementara yang menolak di cap kafir lalu di halalkan untuk dibunuh ?
Kalau tidak tahu, bertanya saja mas.
Jangan malah menuduh / memfitnah pihak lainnya. Terlalu arogan, padahal Anda menuduh orang lain yang arogan :
Sebenarnya ini tak lain adalah cerminan “keangkuhan” sebuah agama, ceteris paribus.
Sama saja seperti SALNGAM, masih gagal membedakan antara penganut agama dengan ajaran agama.
6 Mei, 2008 pukul 4:56 pm
saya bersyukur jadi Kristen… yang diajarkan Yesus adalah Kasih…
kasihilah musuhmu…..adakah ajaran agama lain yang mengajarkan mengasihi musuhnya…..??
Duh, kalau mau mengadu domba, jangan di Indonesia deh mas. Di laut saja.
Gampang sekali untuk menunjukkan berbagai (penafsiran) ayat Bible (yang dipelintir) dan contoh-contoh kekejaman umat Kristen, sejak dulu sampai sekarang.
Tapi apa kita mau ada Poso kedua ? Mudah-mudahan tidak, jadi sebaiknya kita jangan saling memprovokasi deh.
Yang kita perlukan adalah saling pengertian & kerjasama antara semua pihak untuk membangun negara ini. BUKAN saling fitnah & saling tikai.
sekilas saya pernah dengar seorang ustad yang berjemaah…ustadnya berbicara bukan mengajarkan kasih dan kebaikan, tapi lebih cenderung memprovokasi dengan membandingkan dan menonjolkan kelemahan agama lain…
Saya juga tahu pendeta yang memprovokasi umatnya untuk diadu dengan umat Islam. Padahal katanya agama Kristen mengajarkan kasih sayang ? Bagaimana itu ?
dan terbukti kebanyakan teman2 saya yang muslim,apa yang kita makan dan apa uang kita minum adalah haram…
Gampang mas kalau menunjukkan berbagai contoh kelakuan umat Anda yang haram.
Tapi seperti yang saya katakan, maka saya juga selalu berusaha mempraktekkannya — yaitu membedakan antara ajaran suatu agama, dengan kelakuan para penganutnya.
Saya tidak akan mencampur adukkan / menyalahkan sesuatu karena yang lainnya.
Tolong kita semua berusaha untuk kebaikan negara ini. Jangan malah makin membuat kisruh.
Tapi kalau blog ini memang untuk menghujat kelompok/umat tertentu, lebih baik judulnya diganti saja. Jadi supaya tidak mengecoh.
Terimakasih.
6 Mei, 2008 pukul 4:56 pm
bunuh-bunuhan, ah…….
9 Mei, 2008 pukul 10:11 am
:: Warning from the extremists ::
Islam is against Extremism
Ibn Taymiah Source of the Wahabie (Pseudo Salafi)
Ibn Taymiah deviations against Islam and opposition to Ijma
Simple proof that Wahabies misuse the “Salafi”
Extreme Violence of Wahabies and their killing to Muslims
Wahabies share ill beliefs with Jews..
Hizbul-Ikhwan extremist beliefs led to killing Muslims
Hizbut-Tahrir deems Muslims as blasphemers for committing sins
Warning from devious Wahhabis, hizabulikhwan, hizbuttahrir
Sufisem Vs. Sufi-Claimers
Beware of Nazim al-Qurbusi
http://intelefone123.wordpress.com
10 Mei, 2008 pukul 6:09 pm
Pelan tapi pasti, ajaran agama justru menjauhkan diri manusia sebagai kodrat yang independen dihadapan penciptanya, status sukma sebagai indikator “Yang Abadi” telah termarjinalkan oleh berbagai generalisasi dari ayat-ayat yang sebenarnya berorientasi pada hal-hal materiil. Budi telah menjadi hanya sekedar implementasi dari text book yang sebenarnya tidak mungkin bersenyawa dengan hakekat keabadian. Pada akhirnya ajaran agama telah menjadi semacam “to lie to public” selama berabad-abad peradaban manusia semenjak ajaran tersebut muncul.
11 Mei, 2008 pukul 1:51 am
[…] Bunuh-bunuhan Itu, Apakah Ajaran Tuhan ? — 15 comments […]
12 Mei, 2008 pukul 12:36 am
@ sufehmi
Blog ini tidak untuk menghujat/kelompok tertentu. Misi blog ini adalah merangsang pemikiran, kesadaran dan keberanian untuk membebaskan diri dari perangkap ideologi, pola pikir, mentalitas dan attitude berikut :
1. Nekrofil
2.Kecenderungan “bunuh diri” atau merusak diri sendiri dalam pengertian yang luas dan berbagai bentuk prakteknya.
3. Membiarkan diri dikuasai kebodohan, kepicikan, dijajah atau menjajah orang lain, disakiti atau menyakiti orang lain; ketergantungan pada orang/pihak lain yang membuka jalan terjadinya penjajahan, penghisapan dan penyesatan.
4. Sikap beragama yang infantil
5. Bingung memposisikan diri dan membangun loyalitas sebagai warga negara Indonesia karena pengaruh-pengaruh dari luar negeri ataupun dari dalam negeri; atau karena terjerat bujukan dari segala macam yang bersifat internasionalis atau separatisme.
6. Hipokrit, Prejudice, Rasis, Diskriminatif
7. Selfis dan hedonis
Kalau semua ini terkesan terlalu ideal, kesan itu muncul lantaran kita terbiasa nerimo, fatalis dan takluk pada kekuasaan yang mengendalikan kehidupan kita. Dan sebagai sebuah cita-cita, yang kulakukan ini hanyalah sebutir pasir di gurun yang maha luas. Cuma sebuah ikhtiar kecil, tapi toh harus dirintis dan dikerjakan.
Salam damai.
Horas
13 Mei, 2008 pukul 4:04 pm
SUDAHLAH GAK PERLU RIBUT2, YANG KERISTEN MENDINGAN KE GEREJA DENGAN BAIK
YANG ISLAM KE MASJID DAN SHOLAT YANG BAIK JUGA…
YANG GAK PUNYA AGAMA YA JALANI AJA HIDUPNYA
URUSANNYA NANTI SAMA TUHAN BUKAN SAMA MANUSIA KALO MAU BERIBADAH
GAK USAH HASUT MENGHASUT KAYA GINI LAH…
PISS N LOVE
WASSALAM
13 Mei, 2008 pukul 9:02 pm
MAKANYA SEKULER LAH YANG PALING BENAR
14 Mei, 2008 pukul 2:02 pm
Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Tuhan, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan dan ia tidak dapat memahaminya sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani
19 Mei, 2008 pukul 12:06 am
@Robert – 3. Membiarkan diri dikuasai kebodohan, kepicikan,
.
Kalau begitu sepertinya belum tercapai tujuannya, karena komentar provokatif & tendensius, keliru logikanya, seperti dari SALNGAM ini malah terpilih menjadi postingan.
.
Beberapa kutipan :
.
Ketika Islam mau direformasi Ahmadyah dll taruhannya adalah semua Ahmadyah harus mati!!!.
(ini kata siapa? atau provokasi ybs? Kalau cuma FPI/ekstremis, tolong jangan disamaratakan terkesan semuanya begitu)
.
Masih belum bisa membedakan ajaran agama dengan penganut agama :
.
Hukum Taurat mengatakan “Jangan Membunuh”, tapi kelompok agama samawi yang percaya Hukum Taurat ini gemar kali membunuh.
.
Anyway, mudah-mudahan blog ini terus akan semakin baik & sukses di masa depan.
.
Dan, katakan TIDAK kepada ekstremisme !