INILAH close-up wajah kemiskinan kita, dalam sosok perempuan-perempuan yang dimarjinalkan berkali-kali; atas nama Tuhan, atas nama patriarki dan atas nama ideologi. Tragisnya, sesama mereka pun masih harus “berkelahi” untuk memperebutkan sedekah, yang tak jarang berakhir memilukan dan tragis seperti “tragedi zakat” di Pasuruan, Jawa Timur, kemarin.
Tragedi memilukan ini terjadi di pertengahan Ramadhan, saat sebagian orang mulai memikirkan mudik dan perayaan lebaran. 21 perempuan tewas mengenaskan akibat terhimpit dan terinjak-injak; di tengah massa 5.000 perempuan yang berebut zakat sebesar Rp 20.000 dari H Saikhon, 55, warga Gang Pepaya, Jalan dr Wahidin, kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9).
Foto-foto : Abdus Syukur dan Erfan Hazransyah/Kompas.com
Tag: agama, foto-foto "tragedi zakat" di pasuruan, islam, kemiskinan, tragedi ramadhan, zakat
16 September, 2008 pukul 7:11 pm
Saya ingin menangis.
16 September, 2008 pukul 7:53 pm
Foto sebuah kemiskinan …
16 September, 2008 pukul 7:54 pm
abang, sedih ah.. higs.
RM : hikmahnya, kita disadarkan kembali, bahwa banyak saudara kita yang miskin dan dimiskinkan…itu tragedi kita juga.
16 September, 2008 pukul 8:13 pm
sudah baca tulisan sy juga di http://asruldinazis.wordpress.com/2008/09/16/wartawan-itu-tanpa-perasaan-yah/
16 September, 2008 pukul 8:35 pm
bagus banget fotonya, ngambilnya tanpa hati kali yah,
seandainya pake hati, pasti meminimalisir jumlah korban, tapi mo gimana lagi sudah takdir, kita hanya bisa memperbaiki sistem pemberian zakat…
16 September, 2008 pukul 9:45 pm
sedih sekali…
17 September, 2008 pukul 5:10 am
cuman bisa menangis dalam hati.
17 September, 2008 pukul 6:40 am
lagi2 hanya demi uang yg jumlahnya tak seberapa…
kayaknya si penyelenggara perlu memperbaiki sistem pemberian zakatnya,.. jgn hanya demi mencari ketenaran belaka,.. jika perlu si pemberilah yang keliling mencari penerima zakat bukan sebaliknya…
17 September, 2008 pukul 8:01 am
apa gak ada cara lain yang lebih manusiawi?
apakah ketika kita memberi, harus diketahui oleh orang lain, sehingga kita dipuji orang karena kita dianggap dermawan? kalau demikian, kita sudah mendapat upahnya di dunia ini, berupa pujian orang bahwa kita dermawan!
Tuhan mana mengetahui, so ketika kita memberi, tidak perlu diperlihatkan kepada khalayak….
17 September, 2008 pukul 8:30 am
@aRul..
mas, katanya banyak juga wartawan yang akhirnya sibuk nolongin loh.. mereka turun tangan. karenakan ga ada siapa-siapa di tempat itu.. ga ada aparat dsbnya. jgn juga jadi menyalahkan wartawan deh.
setiap profesi memang membutuhkan kosekuensi. tapi selebihnya saya percaya, wartawan juga manusiaaa…. 😉
17 September, 2008 pukul 8:30 am
sampai sekarang kemiskinan bukan menjadi satu masalah yang perlu di pecahkan tapi jadi trend dan komodity. Jadi ngetrend, karena meminta tanpa bekerja jalan paling mudah cari duit, lagian kalo jadi miskin bisa memakai tameng dizolimi bila nggak dikasih.
Jadi komodity, karena berita kemiskinan membuat koran laku keras. Acara TV yang sifatnya berita jadi banyak yang pasang iklan, ratingnya naik. Semakin lama beritanya nyangkut semakin banyak jug tu iklan. Materinya tentang rakyat yang dizolimi melalui pembagian zakat.
Perilahara aja terus yang miskin, biar iklan dan koran makin laku
17 September, 2008 pukul 9:29 am
Inikah Wajah Negeri kita???
17 September, 2008 pukul 9:58 am
Hai, , para pemimpin Negeri ini. anda dapat lihat dengan jelas bahwa rakyat miskin itu sangat2 membutuhkan makan untuk menyambung hidup, bahkan mereka tidak mengenal bahaya apa yang akan menghadang mereka di depan.
Para Ibu2 itu hanya berpikir bagaimana mendapatkan uang ZAKAT untuk dapat menambah uang belanja mereka, mereka tidak mengharapkan yang berlebih.
Jika saja Para pemimpin Negeri ini merasakan beban hidup mereka, mungkin mereka tidak akan KORUPSI.
Semoga Arwah mereka si terima di sisi-NYA,dan semoga keluarga yang di tinggalkan mendapatkan ketabahan…Amin
17 September, 2008 pukul 10:28 am
no comment dah. turut berduka cita…
17 September, 2008 pukul 10:43 am
Sebuah pemikiran untuk tindakan yang bagus, tanpa cara yang baik pasti akan menghasilkan hasil yang tidak baik pula …
17 September, 2008 pukul 10:48 am
Sangat menyedihkan
17 September, 2008 pukul 10:54 am
haya aja sekedar uang jajan aja kok sampai …..
potret orang indonesia masih berjuta juta yang kelaparan
inalillahi wainalilahi rojiun ……
smoga allah mengampuni dosa-dosanya amin.
17 September, 2008 pukul 11:00 am
Zakat….
Tiang zakat kita sudah rubuh….
karena itulah bisa banyak korban kaya gini, makna dan pemahaman zakat aja banyak yang ga mengerti
17 September, 2008 pukul 11:00 am
Hanya bisa mengucap astagfirullah, innalillahi wa innailaihi rojiun.. Turut berduka atas kejadian ini.. Untuk pekerjaan yang lebih baik kunjungi: http://www.jac-reruitment.co.id/ untuk keterangan lebih lanjut.. terima kasih..
17 September, 2008 pukul 11:01 am
Apakah ini mungkin akibat ketidaktahuan pemberi zakat akan akibatnya?? Ataukah karena ketidakpercayaan pemberi zakat terhadap amil zakat? Ataukah karena ada sifat riya dari pemberi zakat?? Ah… tidak tahu deh… Mudah2an manusia dapat belajar dari kejadian mengerikan seperti ini…..
17 September, 2008 pukul 11:15 am
hiks..hiks..hiks..
17 September, 2008 pukul 11:32 am
Memilukan
semoga tahun depan tragedi ini tidak terulang lagi,
H Saikhon harus memperbaiki cara beramal agar tidak membawa mudhorat
17 September, 2008 pukul 11:39 am
Wah foto ini bisa jadi bahan studi. heheh
17 September, 2008 pukul 12:13 pm
Aku nggak sukanya dari berita ini adalah para wartawan-wartawan itu. Mereka itu kan katanya “pekerja kemanusiaan” kok bisanya cuman meliput aja sih…kenapa mereka pada saat kejadian tidak mencoba menolong. Malahan mengeksploitasi untuk dijadikan sumber berita…
Tolong jangan hanya kejar berita. Try to help first, then share the story. Itulah yang dinamakan pekerja kemanusiaan.
17 September, 2008 pukul 12:21 pm
setiap musibah pasti ada hikmah
17 September, 2008 pukul 12:36 pm
ini realita bung….dan alasan yang sama dansangat klise kemiskinan
17 September, 2008 pukul 12:38 pm
aku merinding ngliatnya…! 😦
17 September, 2008 pukul 12:40 pm
indonesia menangis..!!! ini tragedi nasional
17 September, 2008 pukul 12:42 pm
om minta ijin linknya
RM : silakan, pren. terima kasih atas atensinya. salam merdeka!
17 September, 2008 pukul 12:48 pm
Begitukah Indonesia sekarang?Negara yang kaya akan hasil bumi namun rakyatnya kelaparan dan kemiskinan…
17 September, 2008 pukul 12:53 pm
sedih..
turus berduka buat para korban
semoga esok takkan ada lagi korban seperti ini
17 September, 2008 pukul 12:54 pm
Innalillahi wa innailaihi roji’uun…
17 September, 2008 pukul 1:15 pm
MASIHKAH KITA PERCAYA BAHWA TINGKAT KEMISKINAN DI NEGERI INI TELAH “MENURUN” SEPERTI YANG DIBANGGAKAN PADUKA YANG MULIA SBY-JK ????
aaaahhh…. sebuah komoditi politik yang menggiurkan untuk segera dieksploitir oleh para politisi tercinta negeri kita….. sedaaaap…..
17 September, 2008 pukul 1:20 pm
Harga nyawa di tahun 2008 RP. 30.000,-
Berapa harga nyawa di tahun berikutnya??
itu semua tergantung kita……
17 September, 2008 pukul 1:29 pm
kasian bangetya bangsa indo nesia dilanda kemiskinan yg sngat2 berkepanjangan.dan penyebab semua ini adalah para tikus2 negara yang tanpa punya hati hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa pernah melihat kebelakang.
17 September, 2008 pukul 1:35 pm
Jadi inget joke(anekdot) wartawan vs tenaga medis (dokter,prwata,dll), kalau ada musibah(kecelakaan) yg tenaga medis turun tangan eh yg wartawan turun berita alias ngarahn kamera doang..
17 September, 2008 pukul 1:40 pm
Zakat Maut …!
Semoga ini menjadi yang terakhir.
17 September, 2008 pukul 1:48 pm
saya juga kutip sebuah tulisan kontemplatif…
muamalah sekarang memang kering. karena hanya berebut materi. padahal sejatinya muamalah itu adalah saling memberi manfaat. dan manusia yang paling baik adalah yang paling banyak manfaatnya.
saya kutip sebuah cerita kontemplatif yang cukup menggugah, dan mungkin bisa menambah suasana…
juga sebuah artikel sebagai analisis…
dan jangan lupa dukung
BLOGGER SELAMATKAN BABAKAN SILIWANGI
17 September, 2008 pukul 1:55 pm
seorang blogger pernah bertanya kepada saya, bagaimana dengan anak2 yang sekarang dilarang o/ orang tuanya untuk memberi sedekah kepada pengemis.
waktu itu saya hendak menjawab, betul memang harus begitu sekarang ini. karena berbuat baik pada saat ini harus direncanakan dengan baik, diprogram dengan matang, dan dijalankan secara terorganisir.
sekarang sudah banyak lembaga zakat resmi, ada RUMAH ZAKAT INDONESIA, PKPU, Dompet Dhuafa, YDSF, DPU-DT, dan berbagai LAZ lainnya.
saya pikir pemanfaatan lembaga-lembaga itu akan lebih baik. dari pada kita berbuat secara individu, sporadis, dan tidak berpengalaman.
17 September, 2008 pukul 2:02 pm
Hendaknya jadi pengalaman untuk para orang kaya yang ingin bersedekah atau zakat, janganlah riya karena pujian manusia untuk zakat, infaq dan shodaqoh, berikan melalui tangan kanan tangan kiri tidak perlu tahu
17 September, 2008 pukul 2:04 pm
Ya Tuhan…..
17 September, 2008 pukul 2:26 pm
hemm…..wajah kemiskinan seribu pulau yang kaya raya
17 September, 2008 pukul 2:31 pm
sedih kl denger beritai ini…….
17 September, 2008 pukul 2:33 pm
meninggalnya 21 mustahik menjadi bukti bahwa negara ini masih miskin, sementara itu banyak di antara kita yang sibuk dengan kepentingan pribadi dan golongannya.
17 September, 2008 pukul 3:01 pm
Innalillai wainnailaihi raaji’un…
Semoga menjadi pelajaran kepada kita semua. Amin.
17 September, 2008 pukul 3:46 pm
Foto yang bagus itu tanpa teks sudah cukup menjelaskan apa yang terjadi
RM : saat foto berfungsi sebagai unsur jurnalisme, caption dan tata letak bisa memperkuat pesan yang ingin disampaikan. ini standar baku di dunia jurnalistik.
tapi kalau bicara selera, tentu saja Caknun boleh punya pendapat sendiri hehehe…siapa tahu kelak bakal dijadikan pegangan jurnalisme masa depan.
salam merdeka!
17 September, 2008 pukul 4:01 pm
Ya, Allah ! Hanya demi 20.000 ??
Yang bagiin zakat harus tanggung jawab!!!!!!!!!!!!
17 September, 2008 pukul 4:30 pm
Mohon kepimpinan semoga kesedihan ini tidak akan berulang.
17 September, 2008 pukul 4:46 pm
Miris, Mas…
Semoga pejabat-pejabat kita pun mau mengakui keadaan terburuk dari bangsa ini.
Salam kenal, trims atas kunjungan dan komentarnya di blog saya.
RM : pejabat kita umumnya mengidap skizoprenia yang akut. realita mereka kira cuma hayalan, dan sebaliknya. terima kasih atas kunjungan balasannya.
17 September, 2008 pukul 5:58 pm
siapa yang mau disalahkan??? gak ada…..!!! inilah gambaran kehidupan rakyat indonesia yang sesungguhnya… bukan seperti yang kita lihat di sinetron2 yang latar belakang rumah istana….
sungguh tragis..dan memilukan….
tapi itulah kerasnya perjuangan para ibu2 kita… sampai mengorbankan nyawa?? tp knp yang berebutan yang kelihatan hanya ibu2?? dimana para suami ?? dimana mereka saat itu..nunggu hasil pembagian zakat dirumah??
Merdeka !!!!
17 September, 2008 pukul 6:21 pm
Potret kemiskinan negara kt..
17 September, 2008 pukul 6:30 pm
wa..sempet2 juga y lagi tragedi eh ambil foto
mybe itu merupakan sisi lain dari nilai kemanusiaan juga
foto2 tersebut harus bisa mengingatkan kita akan kemiskinan bangsa ini
17 September, 2008 pukul 7:33 pm
innalillahi wa inna ilalihi raji’un…
😦
17 September, 2008 pukul 7:39 pm
MasyaAlloh…. innalillahi wainailaihi rojiuun……. amat sangat menyedihkan
17 September, 2008 pukul 8:03 pm
duh sedih banget captionnya “menunda kekalahan”…..kapan yah kita bisa lepas dari kemiskinan….
17 September, 2008 pukul 8:19 pm
kami ikut berduka cita atas meninggalnya 21 warga pasuruan dalam peristiwa Pembagian Zakat maut pada hari Senin 15 September 2008, Semoga Almarhum d terima di sisi Allah SWT. SEMOGA KELUARGA YANG D TINGGALKAN SENANTIASA BERSABAR & Tawakal. INILAH POTRET BURAM NEGERI INI “KEMISKINAN TERUS MENINGKAT” Sementara Korupsi pejabat TERUS BERJALAN ! Hanya untuk uang 30 ribu warga menjadi tumbal. Menangislah pendiri NEGERI INI jika mendengar kabar duka ini. Akhirnya dengan tetesan air mata sekali lagi aku ucpakan “selamat jalan” untuk saudara-saudara ku, semoga pintu surga terbuka slalu. Amin
Kembali
17 September, 2008 pukul 10:12 pm
Masya Allah…
Tragedi kehidupan yang memilukan…
Semoga mereka syahid… Amien Ya Rabbal ‘Alamien
17 September, 2008 pukul 10:37 pm
yang ingin dikatakann KOMPAS melalui foto itu kalau menurut saya adalah :
INILAH WAJAH-WAJAH KELOMPOK MASYARAKAT YANG BISA DIHASUT UNTUK MENGHANCURKAN NEGARANYA SENDIRI…..
18 September, 2008 pukul 5:13 am
Duh, murahnya nyawa manusia 😦
18 September, 2008 pukul 5:26 am
Kita seharusnya bergerak, jangan cuma bilang “kasihan ya”, “ikut berduka cita”, “innalillah wa inna….”, dsb, sementara kita duduk2 ngenet doang. Itu pemerintah yang dipenuhi koruptor harus segera diganti dengan pemerintahan yang berlandaskan hukum Allah, yg akan menjamin keadilan sosial secara menyeluruh.
18 September, 2008 pukul 8:17 am
jujur sy salut dengan orang dermawan tapi alangkah baik jika kedermawanan itu di salurkan melalui lembaga zakat yang sudah terpercaya……hingga tidak terjadi fitnah, sekarang kan dah banyak lembaga amil jakat yang siap untuk menyalurkan zjakat.
18 September, 2008 pukul 8:34 am
sedih
18 September, 2008 pukul 8:48 am
bukan kah memberi sodaqoh atau memberi zakat lebih baik diantar langsung kepada yang bersangkutan, sehingga yang menerima tidak merasa seperti pengemis atau seperti seorang yang minta sumbangan.
klo diantar tentu tidak seperti ini kejadiannya
yach… nasi sudah menjadi bubur.
18 September, 2008 pukul 9:08 am
turut berduka cita… innalillahi wa inna ilaihi roji’un..
.
jangan terulang lagi…!!!
.
merdeka !!!
.
18 September, 2008 pukul 9:27 am
kami ikut belasungkawa atas orang orang yang telah berjuang utk mendapatkan sedikit harta demi kelangusngan hidupnya…. kemana fungsi lembaga BAZ.. yang di buat pemerintah …. apakah lembaga itu sudah terkontaminasi dengan korup juga ..? ingat itu manah dari Alloh dan yang sedihnya aparat pemerintah hanya mengamankan acara acara hiburan seremonial pemerintah ..sedangkan acara pembagian zakat .. tak ada seorang pun yang mau pengamankan … sedihhh…
18 September, 2008 pukul 9:30 am
merinding banget…pengen nangis….
18 September, 2008 pukul 9:31 am
untuk… panitia pembagi zakat.. tolong di acara pembagian zakat tersebut di koordinasikan dengan baik.. mungkin dibuat semacam loket-loket seperti penjualan tiket.. tks
18 September, 2008 pukul 9:45 am
serem..
18 September, 2008 pukul 10:18 am
sebuah kesedihan…
dan tragedi bagi bangsa indonesia,
turut berduka cita….
18 September, 2008 pukul 10:22 am
innalillahi wainnailaihi rojiun semoga dosanya di ampuni oleh Allah Swt. dan di beri tempat yang pantas… Amien… :-
18 September, 2008 pukul 10:51 am
wahhh sampai hati yah Wartawan cuman moto aja
enggak ada bantuan sama sekali
18 September, 2008 pukul 10:56 am
Tuhan merencanakan hal yang terbaik dari semua yang terburuk…
18 September, 2008 pukul 11:27 am
Marti kita berdoa untuk semua yang meninggal, semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah swt….
18 September, 2008 pukul 12:05 pm
aku sedih aku terharu , semoga para kurban matinya mati sahid karena demi anak-anak yang mereka sayangi
18 September, 2008 pukul 12:33 pm
. . . . . . . . . . . . . . . . . !!!
hiks
18 September, 2008 pukul 12:45 pm
Ini terjadi karena lembaga zakat sudah tidak bisa dipercaya lagi, saya hanya mengucapkan belasungkawa
18 September, 2008 pukul 12:53 pm
ini ibarat lingkarang setan.
tragedi yang terjadi akibat kesalahn-kesalahan yang saling tumpang tindih.
kemiskinan, kekhawatiran akan terjadi korupsi jika diberikan pada lembaga, ketidakdisiplinan dan lainnya.
18 September, 2008 pukul 12:56 pm
menjadi bahan renungan bagi kita semua…
saya himbau kepada yang ingin berzakat..
gunakannlah lembaga zakat yang ada…atau langsung saja datang door to door biar sekalian melihat kondisi kehidupan mereka sehari-hari..
18 September, 2008 pukul 12:57 pm
tragisnya bukan main. sesuatu yang awalmulanya halal manjadi haram. sesuatu yang awalmyulanya baik menjadi jelak. sesuatu yang awalmulanya membawa kedamaina menjadi perkalahian. potrt suram wajah asli indonesia sebagai negara terkorup dan amat manyedihkan.
18 September, 2008 pukul 1:12 pm
tuhan telah memberikan kemudahan untuk orang islam, tetapi kemudahan itu menjadi perangkap yang membuet mereka menghadap Nya
18 September, 2008 pukul 1:43 pm
Semua gara – Pemimpin kita yang kurang
prespektiv sama warganya…
Smoga yg menjadi korban
dapat diterima di Sisi Alloh SWT.
Amiin…
18 September, 2008 pukul 1:45 pm
APAKAH ALLAH SUDAH SEBEGITU HAUS DARAH MEMINTA DARAH HAMBANYA YANG BEREBUT ZAKAT?
JEMATIAN MEREKA BUKAN TAKDIR TAPI ADALAH KELALAIAN PANITIA.
18 September, 2008 pukul 2:05 pm
sekarang orang-orang baru nyadar dan ngurut dada ngliat kejadian itu, apakah sampai disitu aja????
18 September, 2008 pukul 2:45 pm
Kemiskinan, yang memaksa mereka……!!
tindihan dan himpitan ekonomi yang membuat mereka melepas atribut malu
miskin itu pangkat mereka
apa kita harus saling menunjuk siapa yang salah..!!!!
apa yang salah adalah orang yang membiarkan mereka miskin ???
apa yang salah hidup mereka terlahir miskin ????
apa yang salah kalo mereka tidak berusaha dan sepertinya menikmati bisnis welas asih orang lain ????
kemiskinan memaksa mereka menjadi prajurit transparan di negri ini
menjadi orang yang selalu direndahkan
21 orang melayang atas nama kemiskinan
tamparan bagi bangsa yang besar, karena keterpurukan ekonomi
18 September, 2008 pukul 2:58 pm
[…] diambil dari : https://ayomerdeka.wordpress.com/2008/09/16/foto-foto-tragedi-zakat-di-pasuruan/ dan dari : Abdus Syukur dan Erfan […]
18 September, 2008 pukul 3:05 pm
Ass,
Sedih pasti..melihat saudara kita seperti itu, yang ingin saya tegaskan disini adalah bahwa berbuat baik itu tidak hanya cukup dengan niat, misal kita berbicara kpd 1 orang dengan tujuan baik tapi dengan cara yang kurang tepat maka seringkali hasilnya jauh dari tujuan awal. Semoga dapat menjadi renungan
Wss,
18 September, 2008 pukul 3:18 pm
[…] internet, maupun koran. Bahkan temen-temen blog juga banyak yang menuliskannya, mulai dari yang nampilin poto2-nya, mempertanyakan wartawan peliput kejadian itu, bahkan hingga menghubungkannya dengan kegagalan […]
18 September, 2008 pukul 3:33 pm
Innalillahi wainnailaihi roojiun…
saatnya berzakat dengan cara menjemput bola … kalau memang tak mempercayai lembaga amil, ada cara yang unik seperti zaman Umar ra, memanggul sendiri beras ke rumah orang miskin. H. Suchon saya kira bisa dengan membaginkan langsung dengan mendatangi kampung2 miskin. Kalau tidak konsumtif bisa melalui membantu sektor usaha… 😀
18 September, 2008 pukul 4:55 pm
saya sedih melihat rakyat indonesia sperti itu.tapi lebih sedih dan ngeri lagi apabila semua media atau person memblow up kejadian tersebut hanya mencari sensasi berita tanpa mau berbuat sesuatu,
ya…ini lah juga bagian dari cerminan masyarakat indonesia HANYA NGOMONG DOANG!!!!
18 September, 2008 pukul 5:50 pm
Innalillahi wa innailaihi roji’uun…terimakasih Bang Robert atas perhatinnya pada masalah sosial…
Salam Bloger
RM : terima kasih Mas Giyanto. seandainya mungkin, aku tak ingin lagi memposting tragedi di blog ini…terlalu pedih!
18 September, 2008 pukul 6:14 pm
mengapa harus terjadi 😦
18 September, 2008 pukul 6:53 pm
tapi kemudian ada yang bicara
“ya, saya ikut bela sungkawa, tetapi
angka kemiskina sudah turun kok, ini cuma pemberitaan media aja, yang hanya ingin menyerang saja, menjelang pilpres “
18 September, 2008 pukul 7:16 pm
Turut berduka..
antara kemunafikan pemerintah -yang dengan congkak nya berkata “kemiskinan menurun”, yang ngitung bps, yang gaji pemerintah.. gimana gak seenak udelnya yach.. – dan profesionalisme wartawan – yang juga dengan alasan pekerjaan dan demi uang – yang sempat² nya take gambar… padahal situasi dah gawat bener……. fyuuhhhh
18 September, 2008 pukul 7:38 pm
Menyedihkan sekali….jadi miris melihatnya….
18 September, 2008 pukul 8:09 pm
[…] https://ayomerdeka.wordpress.com/2008/09/16/foto-foto-tragedi-zakat-di-pasuruan/ […]
18 September, 2008 pukul 11:38 pm
Tak Tega rasanya mendengar beritanya … mungkin ini teguran dari Sang Kholiq atas carut-marutnya negeri ini ..??? wallahu ‘alam ..
19 September, 2008 pukul 2:51 am
dari tahun ke tahun, kok tak ada perbaikan ya?
19 September, 2008 pukul 2:54 am
niat baik berubah jadi tragedi sungguh miris………
http://www.goncecs.co.cc
19 September, 2008 pukul 4:05 am
Masya Allah…
Siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi ini? Bukan mengajak untuk mencari kambing hitam. Namun kita memang perlu melakukan penataan sosial secara lebih serius. Pemerintah, swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat harus sepaham dalam penanganan kemiskinan. Kemiskinan jangan hanya menjadi dagangan. Kemiskinan jangan hanya menjadi proyek.
Kemiskinan memang harus ditangani.
Ini pelajaran berharga yang tidak perlu diulang di masa lain.
19 September, 2008 pukul 8:46 am
bad news is always good news 😦
19 September, 2008 pukul 10:02 am
Ya Alloh..
19 September, 2008 pukul 10:11 am
Ada 3 golongan org yg berbuat baik tapi malah akan masuk NERAKA ! , yaitu: 1. Org yg brsedekah supaya terkenal sbg dermawan,
2. Org yg mengjarkan ilmu agar dìsebut sbg org alim/ pandai
3. Org yg berjihad agar trkenal sbg pemberani.
syaikhon Çs, ngaji !
19 September, 2008 pukul 1:36 pm
Alangkah baiknya jika pembagian zakat di rumah h. syaikhon dibagi menjadi beberapa pintu masuk, yang saya lihat hanya ada satu pintu masuk, dikarenakan h. syaikhon ingin memberikan zakat secara langsung dengan tangannya..
19 September, 2008 pukul 11:37 pm
inilah portret kemiskinan yang tengah terjadi di pertiwi ini. wanita-wanita tua yang dimarjikal-kan oleh tikus-tikus berdasi. apakah ini malah salah satu cara mengurangi kemiskinan, dengan sedikit demi sedikit ‘memotong’ nyawa orang (‘miskin’)…..hughhhhh…
sampai sekian kali, contoh keterpurukan wajah in lander (pribumi), apakah sudah bisa mengetuk orang-orang yang duduk di kursi komersialism itu…
apakah sudah???
ahh…hanya orang-orang itu yang tau…..
kapan????
sampai ‘kursi’ yang diperebutkan kandassssssss….
20 September, 2008 pukul 4:45 pm
Beginilah potret negara dalam kemiskinan dan konsisi sosial ekonomi yang kacau! Menyedihkan 😦
Turut Berbela Sungkawa mode ON
Hikz…
20 September, 2008 pukul 5:18 pm
yah itulah indonesia, so suci dibulan suci
21 September, 2008 pukul 6:23 am
i’m so sad. Why the tragedy must happen?. As human being, i also worry because my mother is there. and now i’m on England. Love 4 u MOM
22 September, 2008 pukul 5:41 pm
If you born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your mistake.- Bill Gates-
23 September, 2008 pukul 11:16 pm
ya allah.. ampunilah dosa2 mereka..
ada amil zakat.. ada RT.. ada RW.. kenapa ga disalurin disana c..
25 September, 2008 pukul 2:26 pm
Tragedi ini merupakan contoh pemahaman keagamaan yang keliru, menjalankan perintah Tuhan dngn mengorbankan makhlukNya
25 September, 2008 pukul 2:40 pm
itulah hidup!
29 September, 2008 pukul 12:00 am
aku isiiiiin biyangettt, dadi bongso indenesia.
pejabate korupsine ngepok ra kapok-kapok, padahal ngisorane wani mati mong kanggo rebutan duwit telong puluh ewu.
hi, negoro kok dicekel wong nggragas koyo ngono. nggilani banget!!!
7 Oktober, 2008 pukul 4:41 pm
saya sangat sedih sekali dengan kejadian tersebut….
9 Oktober, 2008 pukul 2:48 pm
Tragedi memalukan itu tak akan terjadi bila sistem yang berlaku di negara kita adalah sistem Islam yang menjamin keadilan sosial. Pemerintah sekarang yang dipenuhi kekafiran, korupsi dan kedholiman harus tumbang , diganti pemerintahan Islam.
16 Oktober, 2008 pukul 1:49 am
Ketika kejadian ini, tak henti2nya radio kami mengeluarkan beritanya dan setiap berita ini muncul saya selalu kabur tidak ingin mendengar lagi karena saya tidak tega.
Kejadian seperti ini di Indonesia bukan baru pertama kali, sebelum2nya juga pernah terjadi walaupun tidak setragis ini, harusnya kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian2 sebelumnya jika kita selaku panitia dalam pembagian zakat agar tidak akan terjadi lagi seperti sebelumnya.
Hidup mereka sehari2 saja sudah susah, kenapa mereka harus bersusah payah lagi dalam mengambil zakat yang memang hak mereka???
16 Oktober, 2008 pukul 2:29 pm
@aRUL (bagus banget fotonya, ngambilnya tanpa hati kali yah,
seandainya pake hati, pasti meminimalisir jumlah korban)
Kalo menurut saya inilah tugas wartawan itu mas arul, coba lihat wartawan perang itu kalo dia sibuk ikut berperang ngapain jadi wartawan,lebih bagus jadi tentara.
Kalo ga ada wartawan kita ga tau apa yang terjadi di belahan bumi ini dan kita pasti menjadi katak dalam tempurung yang sejati.
11 Mei, 2009 pukul 10:44 pm
Baca juga artikel tentang zakat di blog kalipaksi, semoga bermanfaat: