Kasus Incest di Jambi : Anak Hamili Ibunya

…ternyata kehamilan St tersebut akibat berhubungan intim dengan Fy, anak kandungnya sendiri. Hasil pemeriksaan sementara dan dari pengakuan kedua pelaku terungkap, keduanya melakukan perbuatan bejat itu atas dasar suka sama suka. Masing-masing mengaku tidak dipaksa.

SETELAH kasus psikopat Ryan yang amat sadis, ini tambahan PR lagi buat para rohaniawan, kaum moralis dan fanatikus agama di negeri ini.Sebuah incest story yang menggemparkan.

Ya, selagi Anda semua sibuk memperkuat dominasi dan hegemoni, dan ketika Anda semua larut dalam ekstase perjuangan menegakkan kemurnian agama; kini tambah satu lagi kasus yang akan menimbulkan pertanyaan mengenai manfaat pendidikan agama, dakwah, dan berbagai seremoni keagamaan yang begitu riuh.

Bagaimana mungkin terjadi di negri yang amat “religius” ini :  seorang ibu hamil akibat hubungan sumbang dengan anak kandungnya sendiri ? Pengaruh buruk pornografi atau kegagalan agama ?

Berita ini aku comot dari Kompas. com :

Jambi Geger, Seorang Ibu Dihamili Anaknya

Peristiwa amoral ini terjadi di Jambi. Seorang ibu hamil akibat berhubungan dengan anak kandungnya sendiri. Perempuan 35 tahun itu kini mengandung delapan bulan.

Peristiwa ini menghebohkan warga Karang Solok, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi. Perempuan bernama St itu juga anak laki-lakinya, Fy (16), diamankan di kantor polisi. “Ini dilakukan untuk menghindari tindakan anarkis dari warga sekitar,” kata Kapolsek Kumpeh Ulu Jambi Iptu H Batubara, Rabu (23/7).

Kejadian yang membuat malu warga desa itu terungkap setelah ada laporan dari kepala desa. Ia mencurigai St yang hamil tua, sementara perempuan itu sudah menjanda selama 15 tahun.

Setelah diselidiki warga, ternyata kehamilan St tersebut akibat berhubungan intim dengan Fy, anak kandungnya sendiri. Hasil pemeriksaan sementara dan dari pengakuan kedua pelaku terungkap, keduanya melakukan perbuatan bejat itu atas dasar suka sama suka. Masing-masing mengaku tidak dipaksa.

Mereka mengaku melakukan hubungan suami istri sebanyak empat kali. Semuanya berawal ketika Fy sering melihat film porno melalui ponsel. Film-film itu juga diperlihatkan kepada ibunya.

Untuk sementara, penyidikan kepolisian mengarah kepada St. Ia dikenai Pasal 262 KUHP tentang mencabuli anak sendiri. Namun, Fy pun diperiksa secara intensif meski masih di bawah umur atau belum dewasa.

“Kejadian langka itu memerlukan penyidikan yang cukup hati-hati guna menegakkan keadilan, mengingat keduanya satu keluarga dan anak beranak,” kata Kapolsek H Batubara.

sumber : Kompas.com

==========================================================================

http://www.ayomerdeka.wordpress.com

Tag: , , , , , , , , , ,

62 Tanggapan to “Kasus Incest di Jambi : Anak Hamili Ibunya”

  1. Guh Says:

    Sebelum mengaitkan dengan agama, mbok coba dilihat dulu kehidupan mereka relijius tidak. Kalau religius, KTP mereka agamanya apa, dan siapa guru-guru agama mereka.

    Menurut saya sih jelas itu komplikasi antara pengaruh pornografi dengan budaya + agama yang terlalu mentabukan seks.

    Andai si anak dan ibu punya cukup pengetahuan soal sex, menyadari kalau itu hanyalah dorongan biologis normal yang harus dikendalikan, dan mengetahui caranya masturbasi, hehe, pasti punya penyaluran darurat yang tepat, jadi tak perlu sampai terjadi yang seperti itu.

    Mungkin ada baiknya kalau masturbasi dan safe sex diajarkan sejak SMP.

    *kabur nyebrang laut*

  2. Sawali Tuhusetya Says:

    sungguhm, peradaban benar2 sudah sekarat, bahkan mati suri, bung robert. sebejat-bejatnya moral seorang manusia, kalau berhubungan intim dg darah dagingnya sendiri, sungguh ini benar di luar batas kewajaran. tantangan bagi kaum ulama dan rohaniwan utk mencari solusi yang tepat. akankah pola2 pendekatan agama yang cenderung indoktrinatif dan dogmatis seperti yang berlangsung selama ini masih dianggap efektif?

  3. syahrizalpulungan Says:

    sangat menjijikkan kejadian ini…Hendaknya sikap orang tua mewaspadai agar tidak terjadi XXX tetapi malah ortu yang XXX ah….sampai tidak bisa ngomong saya…

    nah intinya tuh janda kesepian…pengumuman tuk para janda kalau masih menggebu untuk XXXXXXX hendaknya cepat cari pengganti untuk pendamping dan menikahlah…

    XXXXX = enggak bisa disebut tuh saya yakin semua ngerti maksud saya.

  4. haripitrajaya Says:

    betul…

  5. iman Brotoseno Says:

    Masya Allah…saya jadi bergidik sendiri

  6. masbadar Says:

    saya termasuk korban dari pendidikan agama, dakwah, dan berbagai seremoni keagamaan yang begitu riuh di negeri negri yang amat “religius” ini, dan saya akhirnya nikah muda demi menyelamatkan hidup saya… tapi saya kok ya enjoy aja yah…ha..ha dan gak neko2 seperti itu..

    bung manurung, gimana? punya solusi seperti saya?
    salam.. merdeka bung, merdeka..merdeka, mumpung bentar lagi 17 agustusan 😀
    masbadar

  7. Johan Says:

    Kita ndak boleh jadi “memaklumi” kondisi religi atau nilai mental yg dianut para pelaku incest itu hingga menyebabkan terjadinya kasus seperti ini. Meskipun itu akan menjadi tanggungjawab pribadi perorangan, tapi agama atau sistem nilai ideal selalu menganjurkan utk selalu saling mengingatkan. Anjuran seperti itu memungkinkan setiap orang bisa mendeskripsikan nilai2 dan perilaku ideal yg seharusnya.
    (((Eh.., gw tadi ngomong apaan ya. Koq jadi sok tahu gini…)))

  8. incriv Says:

    cacad..

  9. petak Says:

    Yang ini sudah parah mati
    Semoga aja kasus seperti ga jadi berita biasa seperti Mutilasi,

  10. mashanafi Says:

    pikiran sempit klo ngaitkan peristiwa ini dg kegagalan agama
    open mind ajalah….

  11. Arsyad Salam Says:

    incest dalam keluarga sudah sering terjadi.. tapi kayaknya ga ada korelasinya dengan pendidikan agama dalam keluarga.. di beberapa kejadian bahkan ada keluarga yang dikenal taat agama ternyata ayah hamili anak kandungnya sendiri…
    pertanda dunia sudah tua…kali 🙂

  12. ars Says:

    kita memang harus melakukan revolusi yng radikal di bidang pendidikan,kebudayaan dan hukum berlakukan hukum yang setegas dan sekeras kerasnya.bangun pendidikan diatas kebudayaaan sendiri kayak cina yang lluarbiasaitu

  13. xipir Says:

    “Ya, selagi Anda semua sibuk memperkuat dominasi dan hegemoni, dan ketika Anda semua larut dalam ekstase perjuangan menegakkan kemurnian agama; kini tambah satu lagi kasus yang akan menimbulkan pertanyaan mengenai manfaat pendidikan agama, dakwah, dan berbagai seremoni keagamaan yang begitu riuh.”

    ==> he he he he he

  14. mbelGedez™ Says:

    Bagus lah…
    Tapi nyang pasti, dia bukan jamaah sayah loohh………

    😆

  15. purmana Says:

    Kenapa hanya kaum “rohaniawan” saja yang anda sebut memiliki tanggung jawab atas semua ini ???

    Bukankah anda juga merupakan umat beragama, yang dimana sudah sewajibnyalah mengingatkan terhadap sesamanya?

  16. paman tyo Says:

    duh rumit. ngeri. yang saya dengar selama ini adalah inses ayah dan anak perempuan. tempo hari ada kasus sejenis ini, ibu dan anak laki, tapi tak sampai hamil. oh ya, sebetulnya ada legenda atau cerita rakyat kita sebetulnya juga bercerita tentang (kecenderungan) inses ibu dan anak kan?

  17. herdipamungkasred Says:

    Bukankah hal itu sudah terjadi sejak jaman kerajaan Romawi….? Itulah dunia diciptakan dengan segala hal, yang dianggap aneh, melanggar norma sosial, lalu ada pemisah antara keduanya (Salah dan Benar). Agama.
    Bukankah dunia itu tempat tumbuhnya persoalan? Ada yang menanamnya, ada yang menuainya, ada yang mengotori, ada yang membersihkannya. Selalu berpasangan.
    Bukankah ketika muncul persoalan? Ada yang membelanya, ada yang mencacinya, ada yang mencibirnya……………dunia bukanlah tempat memandang semunya pada sudut pandang yang baik………..lihatlah aneka warna yang terjadi! Ambilah hikmahnya…………..mestikah kita terseret atau tidak pada persoalan yang sama? Bukankah manusia memiliki nafsu, lalu memiliki agama, lalu bisa mengendalikannya. Maka dapatlah pahala! Tanpa adanya godaan dan persoalan didunia….bukankah tidak mungkin seseorang bisa dinilai telah teruji keimanannya? Lantas menyeret orang tadi untuk berbuat…………apakah akan menciptakan nilai pahala atau siksa neraka? Terserah……………….

  18. zo Says:

    keanehan itu relatif thd orang pengetahuan sikap dan persepsi orang, kalo kita cermati 15 tahun menjanda, mestinya memang sangat “kehausan dan kelaparan”, tambah nonton adegan porno yang jadinya “glek….lher”, maka dari itu kita jangan terlalu promosi monogami (lihat statistik proporsi laki wanita di jambi indonesia), sementara terhadap UU pornografi kurang peduli, sehingga kejadian ini sebenarnya merupakan efek sekunder kejahatan pemerintah dewan dan sikap tak acuh masyarakat. Sebenarnya semakin hari ‘keanehan akan semakin banyak lagi di negeri ini….. boleh jadi anda yang akan menjadi aktor keanehan itu, jadi dukunglah secara sistemik paradigma berfikir yang komprehensif.

  19. Robert Manurung Says:

    @ semuanya

    Aku memposting berita ini bukan karena keanehannya (bedakan dengan berita kambing berkepala manusia), tetapi karena penyimpangan perilaku seksual yang ekstrim ini terjadi di Indonesia. Kok bisa ?

    Memang, legenda suku-suku kita banyak yang berkisah tentang skandal incest ibu dan anak, tapi itu kan di masa agama alam–ketika para dewa pun melanggar kodratnya dengan melakukan hubungan senggama dengan manusia.

    Sekarang kan era agama langit. Era republik yang punya departemen agama. Negara mewajibkan segenap rakyat kudu punya agama. Apa itu belum cukup ?

    Kita punya puluhan juta rohaniawan, rumah ibadah, pengeras suara, dan simbol-simbol keagamaan di ruang publik. Kita punya miliaran kitab suci, risalah agama, buku-buku teks pelajaran agama sejak TK sampai pasca sarjana.

    Setiap hari, kita menerbitkan jutaan lembar surat kabar, majalah, dan buku-buku yang khusus mewartakan ajaran-ajaran hidup yang suci; juga tentang sorga dan neraka. Sepanjang hari pula siaran-siaran khusus kerohanian, sampai yang sekadar mengingatkan orang agar beribadah, bergema dari ratusan juta pesawat televisi, radio dan gadget. Perhitungkan pula ribuan situs dan blog yang begitu gigih dan tekun menyiarkan ajaran agama-agama yang ada di negeri ini.

    Kita juga sangat aktif memproduksi lagu-lagu rohani, sinetron dan film yang agamis. Stiker, poster, spanduk, baliho dan macam-macam media luar ruang lainnya sudah seperti mengepung kita di mana-mana, termasuk di Jambi sana. Apa itu masih kurang untuk mengingatkan mereka ?

    Apalagi kita juga punya partai-partai politik yang mengusung ideologi agama, yang rajin membagikan jutaan stiker dan medium lain berisi pesan-pesan moral.

    Kita juga rajin mengadakan ibadah dan seremoni keagamaan, mulai dari Istana Negara sampai rumah bambu di dusun-dusun; dari Stadion Utama yang besar dan megah sampai lapangan becek di kampung-kampung.

    Saban tahun kita mengadakan MTQ, berjenjang dari tingkat daerah sampai tingkat nasional; dan juga lomba paduan suara gereja, ibadah haji, peziarahan ke Betlehem, ke Benares, dan ke Himalaya. Dan saban tahun pula ada hari raya semua agama, yang kudu dirayakan oleh segenap pemeluknya.

    Bahkan pada waktu belakangan ini, kita bisa mendapatkan pencerahan rohani dari acara-acara infotainment; baik dari apa yang dikatakan oleh para presenternya yang centil ataupun dari testimoni para artis yang berlomba menanamkan kesan betapa religiusnya mereka.

    Apa itu semua masih kurang untuk mengingatkan ibu di Jambi itu dan anak lelakinya yang masih remaja, bahwa incest dilarang oleh ajaran agama ?

    Atau jangan-jangan… mereka jadi alpa justru karena begitu banyaknya peringatan– seperti rambu-rambu yang tumpang tindih dengan papan-papan reklame di tepi jalan; yang berdampak orang jadi masa bodoh dan makin cenderung bikin aturan sendiri di jalan raya kehidupan ini ?

    Aku hanya bertanya…

  20. rijalabdullah Says:

    Dunia wale.
    Itulah akibat kemajuan iptek yang tidak sejalan dengan imtaq. Sayangnya kita ndak negara Islam Kalau negara Islam ya..kalau yang kayak gini mah harusnya di hukum mati wanitanya dan rajam anaknya dengan 100 dera tanpa rasa kasihan dan dipersaksikan di depan kaum muslimin. Ini menurut Al Quran Surat An Nuur ayat 2. Tapi tunggu lahir anaknya dulu ya, karena anaknya yang dalam kandungan itu ndak salah.
    Jadi sekarang gini ajalah. Suruh aja ibunya dan anaknya itu Taubat dan dipisah serta usirlah dari negerinya….

  21. madaff Says:

    Kegagalan agama kata Anda?
    Dan agama mana yang anda maksud?
    Anda sungguh sinis sekali !

    Kita semua prihatin dengan peristiwa ini,dan bagi SAYA justru sekaranglah saatnya kita kembali kepada perintah dan larangan-nya. Kalau manusia menjadi nyeleneh dan menyimpang, itu karena dia tak menjadikan agama sebagai jalan hidupnya,
    jadi harap hati-hati dalam beropini!

  22. yudi Says:

    Jangan berkedok agama kalau ngomong ya ngomong yang benar jangan disangkut pautkan dengan agama, agama mana yang tdk mengajarkan yang benar. cek itu ibu dan anak yang menghamili apa ada kelainan kelainan

  23. masbadar Says:

    gini bung manurung, biar anda gak bertanya-tanya, kita kaitkan dengan konteks dunia aja yah, gak usah mempersempit dunia, kan kita harus berpikir merdeka, gak rekungkung regional dan nasional; bukankah dunia ini juga riuh dgn agama? agama udah mulai bangkit, agama tidaklah mati, nah, agama siapa yg terbesar di dunia ini? Bukankah anda sedang menggugat agama?

    sekali lagi merdeka bung, merdeka dan merdeka, bentar lagi 17-an..

  24. masbadar Says:

    ralat: *terkungkung regional….

  25. gundala Says:

    dari jaman adam udah ada yg gituan..low bukan krn nafsu adam gakkan ketendang dibumi..*sambil merenung bayangin nikmatnya “SYUR”GA ajep2*
    sekapat dgn MR. GUH n’ kang Badar : agama gada angkut pautnya ma gituan.

    *hehehehehe aku cm ikut2an ajah..mumpung boleh berpikir merdeka..ya ayo merdeka*

    *kabur nyemplung got…*

  26. alva212 Says:

    anak kurang ajar.ibunya juga ga bisa didik anak,wis podho wae

  27. Berita Duka dari Jambi « Tangga Ulin Says:

    […] suka sama suka. Masing-masing mengaku tidak dipaksa.” Demikian kutipan yang saya baca dari Ayomerdeka, saya sangat terkejut membaca berita tersebut. Ada perasaan sedih, marah, kecewa bercampur aduk […]

  28. duniabaruku Says:

    lah, ada lagi nih…
    Huebat…

    Agama+Moralitas?

    Bisa aja karena film porno tuh beredar, yang lain (masyarakat sekitar) apatis dan cenderung permisif. Akibatnya? Incest, cabul, zina, perkosa, etc…

    Saya lebih sepakat kalau Indonesia saat ini masih negara yang APATIS, PERMISIF…

    Dan…

    LEBIH SEPAKAT LAGI KITA UBAH NEGERI INI MENJADI TEMPAT YANG AMAN, DAMAI, SEJAHTERA, ADIL…

  29. julfan Says:

    Naudzubillah, Semoga mereka bertaubat, Amiin…….

  30. vspidy Says:

    Yg bodoh tu manusianya…udah dikodratkan punya akal & sbg makhluk tertinggi diantara makhluk2 yg laen (smp setan aj dsuruh hormat ma manusia…kq malah………kebalik) Kq lama2 manusia lebih parah dari hewan,hewan alias binatang aj ga separah itu….manusia kq….makan tuh napsu!!!! Ckckckck….speech less heeeee 😀

  31. khanza Says:

    “Mereka mengaku melakukan hubungan suami istri sebanyak empat kali. Semuanya berawal ketika Fy sering melihat film porno melalui ponsel. Film-film itu juga diperlihatkan kepada ibunya.”
    dari kutipan diatas sudah jelas bahwa mereka melakukan itu karena dorongan segala sesuatu yg berasal dari pornografi dan pornoaksi yang seharusnya dapat dicegal keberadaanya oleh negara,,,hal ini pun ditambah dengan pendidikan agama yang tidak menyadarkan masyarakat mengenai hal2 semacam ini,,,

    manusia itu dikasih potensi sama Allah, salah satunya yaitu naluri untuk melestarikan jenis. hal semacam ini wajar kalo dilakukan sah oleh pasangan yg sah….

    pendidikan agama skg hanya terpaku pada pendidikan ibadah ritual aja, sedangkan muamalah dll tidak, makanya jangan salahkan agama, tapi salahkan sistem yg tidak memberikan kesempatan kepada agama khususnya Islam dalam mengatur seluruh aspek kehidupan. thanks

  32. Novi Says:

    gw yakin banget kalo tuh anak ga ngelakuin itu sama ibunya..dia juga pasti bakal ngelakuin sama orang lain…bisa2 terjadi pemerkosaan….

    berarti yg salah emang ibunya….bukannya dilarang anaknya nonton BF eh malah diajakan begituan…ck..ck..ck…parah….dua2nya parah juga….

  33. yogakasep Says:

    jangan salahkan agama bung…..kenapa ada makhluk yang berbuat dosa lantas agama yang dipermasalahkan ? jika memang tidak mau beragama itu hak anda…tetapi orang yang memiliki agama pasti tak akan melakukan pekerjaan binatang tersebut….

  34. partalitoruan Says:

    Bah, kalo menurutku sih, ini kekerasan seksual terhadap si anak.Walaupun dia bilang suka sama suka, kalo si ibu tegas, ga akan terjadi, bisa sampe 4 kali bahkan sampe hamil segala.Udah gitu, latar belakangnya juga perlu dilihat tuh, si istri sudah lama tidak bersama suami.

  35. Irdix Says:

    Aku laper..
    Pengen sate gulai kambing..

  36. ized Says:

    hancur sudah indonesia!!!!g politisi,g guru,ah…ini malah orang tua sendiri!!!!
    bejat abis!!!

  37. esensi Says:

    Dosa siapa…? Ini dosa siapa…?
    Salah siapa…? Ini salah siapa…?
    Jawabnya ada di… relung hati ini…

    *halah*

  38. becks Says:

    Pengakuan terbaru Tora Sudiro : Mendingan jadi GIGOLO daripada ikutan MLM

    Selengkapnya KLIK DISINI

  39. Menggugat Mualaf Says:

    hmm, bang..
    sederhananya ini semua terjadi, ketika agama menjadi sekedar formalitas, tidak menyentuh dan menjadi basic moralitas umatnya. miris memang. seperti agama yang tidak membumi dan tidak bisa menjawab realiti.

    berhubung tidak ada gunanya mengumpat, maka saya usul agar kita me-reset ulang pemahaman keagamaan kita masing-masing deh bang.. hehehe 🙂

    maksudnya, mari lebih mengedepankan aspek moral dari beragama itu dari sekedar aspek formalnya… 🙂

  40. atrix_hui Says:

    wew…. cuma satu kata yang ingin ku bilang

    EDAN

    btw salam kenal 😀

  41. khendra Says:

    Ck…ck..ck.. Kuat mnjanda slama 15thn, tp gak mampu mnepis gdaan 15mnitan durasì pilm porno dri hp!? memang NAFSU mmbuat btasan norma, agama, bhkan hubungan anak orangtua jd gak brarti! mdah2an kjadian ini mnguatkan ksadaran kta akan mush bsar manusia yg brasal dri dri kta sndiri,NAFSU!!

  42. puak Says:

    Benar2 kejadian yang membuat miris hati. Manusia sudah gak bisa lagi melihat dan membedakan manusia lain. Mencoba membuat semua dosa ada pembenarannya untuk menghindari rasa bersalah pada diri sendiri bahkan pada Penciptanya..
    Semoga ini menjadi ‘reminder’ bagi orang yang masih mencoba berada di jalanNya.

  43. ilovesolo Says:

    saatnya kita instropeksi diri
    kita ga bisa saling menyalahkan….
    mari benahi diri kita

  44. alimahmud Says:

    kasus dak boleh terjadi lagi,jadi pemerintah cepat2 berantas pornografi di semua aspek.

  45. FraterTelo Says:

    sementara ini, aku masing menganggap terlalu banyak pemuka agama yang “ngamandita” atau menjadi begawan di biaranya masing-masing sehingga tidak begitu tahu apa yang dibutuhkan jiwa-jiwa manusia di jaman sekarang ini.
    sepintas aku baca, bagitu banyak orang yang memberi komentar posting-an ini, semoga ini menjadi tanda bahwa moralitas masih mau ditegakkan di negeri ini. atau jangan-jangan orang komentar di sini karena topik seks itu menarik saja, omong kosong soal moralitas.

  46. Robert Manurung Says:

    @ FraterTelo

    Apa kabar Frater ?

    menurutku, sebagian komentar di sini memang tulus. benar-benar merasa prihatin karena begitu parahnya dekadensi moral di tengah-tengah bangsa tercinta ini.

    tapi yang tak kalah memprihatinkan, sebagian besar komentar di sini semata-mata untuk membela agama. aneh kan, kok ada orang bisa begitu histeris membela agama, tapi menutup mata- hati dari kenyataan bahwa agama-agama kita sudah ikut digerus arus materialisme dan hedonisme.

    agama-agama di negeri ini sudah sangat bersifat politik, dan tak lagi memancarkan cahaya yang sangat diperlukan untuk menuntun kita keluar dari lorong-lorong gelap ini.

    agama yang kumaksud di sini bukan ajaran-ajaran suci yang diwartakannya, tapi implementasinya, dan perilaku para rohaniawan sebagai representasinya dalam pandangan awam sehari-hari.

    salam hangat buatmu, Frater. tolonglah menulis lagi di blogmu, agar aku mendapat pencerahan lagi.

    Salam Merdeka!

  47. nu2 Says:

    Waaah… banyak loh yang komen dan tulisanya bagus-bagus di sini? Kenapa ngga dikomersilkan sekalian? MUngkin anda yang hobi dan jago nulis bisa belajar menjadi copywriter freelance?

    Lumayan, cas cis cus dapat uang tambahan.. silahkan gabung di FORUM, klik http://copywritingskill.com

    Yang mau nulis buku juga bisa diterbitkan dalam bentuk eBook. Silahkan hubungi saya…

  48. chris manurung Says:

    wahh.. seru juga yah..komen2nya..sampai2 ada yang terpancing urat syarafnya…jadi kaga kena ke topik yang sedang dibicarakan. Biasa itu Pa Robert,..kalo2 ada yang agak panas mengomentari topik incest tsb. Mudah2an makin banyak komen makin membuka jalan pemecahan atas apa yang terjadi saat ini,..kalo bisa bukan hanya pemecahan tapi juga pencegahan (preventif)…dan itu adalah tanggung jawab bersama. cooooolllll…..

  49. FraterTelo Says:

    Salam Merdeka,

    kabar baik sertaku dan semoga juga sertamu selalu,
    aku mengerti apa yang dirasakan orang tentang agamanya. aku mengerti betapa orang jaman sekarang memerlukan pegangan dan panduan hidup. dan ada pada agama mereka ingin meletakkan pegangan itu. begitu banyak orang yang mulai kecanduan agama “agama sebagai ritual” semata. orang tidak ke gereja pada hari minggu kemudian menjadi gelisah dan tidak tenang. orang tidak ke masjid untuk jumat’an kemudian merasa bersalah teramat dalam.

    namun, di suatu hari lain, dia tidak terketuk sama sekali ketika melihat seorang anak kecil menangis kelaparan di pinggir jalan. dia tidak mau mengeluarkan barang lima ratus perak untuk para pengemis di seputaran lampu merah. dan mereka tidak merasa bersalah sama sekali. mereka tidak merasa bahwa itu adalah pengungkapan iman. sepertinya agama telah kehilangan daya magisnya. kenapa bisa begitu? entahlah ….mungkin benar kata Anda, telah muncul agama-agama baru, seperti hedonisme dan kapitalisme, sementara yang jadi tuhannya adalah dirinya sendiri sehingga orang begitu mudah mengadili orang lain.

    salam sejahtera selamanya,
    Merdeka! Hidup Golput!

  50. Kaioas Says:

    bunuh diri aza kita semua yuk

  51. Biho Says:

    bejat.

  52. kubin Says:

    Agama Islam mengatur Poligami itu ya salah satu gunanya ya itu tuh

    Tanggung jawab lelaki islam untuk mengawini mereka, namun ayat annisa 3 itu dibolak balik sesuai dengan keinginan perut sendiri sehingga kita berjamaah melawannya. Dari seluruh kalangan terutama ibu2 dan para celebritis dan film atau sinetron mengajarkan “Anti Poligami” baik langsung maupun tidak, Akan tetapi mereka tidak mau mengatakan terus terang Maha suci Tuhan dengan segala Firmannya kecuali surat Annisa ayat 3.

    Coba pemerintah mewajibkan tiap-tiap PNS wajib punya istri lebih dari satu dan ditambah santunannya, kan kejadian2 aneh mungkin akan dapat diminimize.

  53. Robert Manurung Says:

    @ kubin

    hanya sekadar mengingatkan saja, kawan :

    1.Tidak semua pegawai negeri sipil di Indonesia beragama Islam

    2. Bahkan terhadap PNS yang beragama Islam pun, pemerintah tidak mungkin mewajibkan supaya punya istri lebih dari satu dan ditambah santunannya, seperti yang engkau inginkan. Soalnya, Indonesia bukan negara Islam, atau setidak-tidaknya belum jadi negara Islam hehehe…Anda lupa ya ?

  54. no name Says:

    que sera sera, napain sibuk urusin orang lain ,gua berani jamin kalo ada yg kasih komen di blog ni dan gak pernah punya fantasi liar ,itu pasti bohong.Semua dari kita pasti punya sisi gelap yg tidak pernah ditampakkan.

    Apa situ gak pernah horny kah ? Tapi dengan alasan bermasyarakat jd kita semua terpaksa pake topeng alim takut dicap “freaks ” ,Pertanyaan saya apakah anda semua jauh lebih baik ,suci dan pantas masuk surga dibanding kan dengan ibu sama anak itu ???

    dikutip dr:
    ‘Barang siapa yg tidak pernah berdosa ,boleh melempar batu terlebih dahulu”
    (ayat berapa gua lupa T_T )

  55. Xnu_G Says:

    orang yang beruntung adalah orang yang dapat belajar dari pengalaman hidup orang lain. semoga hal-hal tersebut bisa kita jauhi dari lingkungan kita yang terdekat dulu. gak usah muluk-muluk mikirin negara kalo tetangga kita masih berantakan.

  56. bonnie pandelaki Says:

    aduh…………sayangnya si anak ga canggih ga mau rekam pake kamera biar diriku bisa download video klipnya ……..si anak seh pingin tau jalan keluar dirinya di dunia ini….wakakakakakakakakaka!

  57. tante titi Says:

    sangat disayangkan terjadi dekadensi moral seperti itu. saya sendiri bukanlah wanita terlalu suci,tapi untuk berbuat di luar batas seperti itu..sungguh luar biasa. saya mungkin tidak alim, tapi saya sangat mencintai keluarga. saya mungkin liar dalam kehidupan seksual di saat menjanda.. tapi bukankah masih ada cara lain yg lebih bermartabat untuk menyalurkan hasrat purba saat menggelinjang tak kuasa tertahan. saya mengusulkan pendidikan seksual dini dan pendidikan masturbasi kepada para anak gadis dan remaja putra daripada melakukan sex bebas. saya mohonmaaf bilamana ada yg tidak berkenan dg usulan lbh baik pria dan wanita lajang bermasturbasi daripada berbuat tidak senonoh di luar batas. semoga kita semua diridhoi Yang MahaTahu. wass.

  58. fahrizalmochrin Says:

    Manusia diberi akal dan insprirasi , dimana akal kehilangan kendali ketika nafsu menjadi panutan dan hati menjadi layu dan terkubur., manusia adalah mahluk mulia terkadang ketika akal dikalahkan oleh nasu ianya tak lebih sebagai sampah dan lebih hina dari sebuah bangkai yang tergelatak , membusuk , hanya manusia yang berbudi pekerti yang mampu menilai keenaran illahi..begitu banyak kerusakan di muka bumi..kerusakan manusia menyalahi kodratnya dan manusialah yang tidak mampu menjaga keseimbangan alam..hingga azab tuhannya yang khan menuai segala kezaliman manusia

  59. amri Says:

    apa kata dunia???

  60. agung Says:

    syugaa dunia…enak….banget..aapalagi rame2 satu keluarga……he…..

  61. agung Says:

    gw mau tuuuh maen rame2…………….party gitu lho………….asalku tegal…………

  62. Anshar Aminullah Says:

    tidak ada bahasa selain SUNGGUH TERLALU….

Tinggalkan komentar