Pesanku Buat Blogger Malaysia : DEWASALAH !

Seorang blgoger Malaysia, dengan nickname anak jawa malaysia, memberikan komentar di blog ini yang “sangat menghina Indonesia . Tampaknya dia sangat mengidolakan Dr Mahathir Mohammad, dan sebaliknya membenci Anwar Ibrahim. Apakah orang Malaysia memang cenderung anggap enteng dan meremehkan Indonesia ?

Oleh : Robert Manurung

BERTETANGGA dengan Malaysia adalah takdir yang tak bisa ditolak oleh bangsa dan negara Indonesia. Dulu, Bung Karno menyikapi hubungan itu dengan pekik perang,”Ganyang Malaysia”. Kemudian Soeharto merekatkan kembali hubungan serumpun, dengan memberikan banyak kemurahan. Sekarang, hanya karena aku dianggap pro Anwar Ibrahim—sebuah anggapan yang benar-benar picik; pantaskah blogger Malaysia itu melecehkan dan menghina Indonesia ?

Tulisan ini adalah jawabanku untuk blogger Malaysia yang terlalu besar kepala, kekanak-kanakan, berpikiran sempit dan nekad merendahkan Indonesia. Jujur saja, sebagai seorang nasionalis aku merasa tersinggung dan marah, karena mereka menikam di bagian yang paling sensitif. Namun sebagai pendukung humanisme yang cinta damai, aku berusaha merespon mereka dengan jiwa besar, santun dan menggunakan akal sehat. Tapi sampa kapan pun aku tak bisa terima kalau bangsa dan negaraku dihina, karena itulah aku posting tulisan ini.

Persoalan dengan para blogger negara tetangga itu dipicu oleh beberapa tulisanku di blog ini, menjelang dan seusai Pemilu Malaysia, awal Maret lalu; dan ditambah tulisan terbaru bertajuk :Anwar Ibrahim Bebas Berpolitik, Badawi Panik.” Inti semua tulisanku adalah dukungan terbuka terhadap semangat Reformasi yang mulai menggeliat di di sana. Aku memberikan apresiasi yang tinggi atas peranan blogger dalam menggalang semangat Reformasi.

Sebenarnya, mayoritas blogger Malaysia bereaksi positif terhadap tulisanku, bahkan beberapa di antaranya mengucapkan terima kasih yang tulus. Tapi ada beberapa rekan mereka yang tidak terima dan tersinggung, lantaran orang luar “ikut campur” masalah dalam negeri mereka. Blogger jenis inilah yang marah, dan kemudian berbalik menghina Indonesia, lantaran tidak terima dengan ulasanku yang kritis terhadap mantan PM Mahathir Mohammad dan PM Abdullah Ahmad Badawi.

Inilah dua contoh respon positif dan bersahabat dari Blogger Malaysia :

UrangKb Berkata:
9 Maret, 2008 pukul 5:32 pm sunting

Terima kasih atas keprihatinan terhadap perjuangan reformasi di Malaysia…

Sy adalah slh seorg pendukung reformasi dan sy bersama2 memberikan sokongan kepada puteri reformasi, Nurul Izzah pada malam ceramah perdana bersama Dato Seri Anwar Ibrahim dan juga di tempat pengiraan undi lembah pantai semalam….

Semoga hbgn malaysia-indonesia kekal erat senantiasa…amin…reformasi!

smartmind Berkata:
10 Maret, 2008 pukul 8:02 am sunting

salam persahabatan dari bumi malaysia..
terima kasih kerana mengambil berat ttg politik kami..
inilah persaudaraan…

Dan inilah blogger yang marah dan menghina Indonesia :

anak jawa malaysia Berkata:
16 April, 2008 pukul 2:07 am sunting
i think you dont understand much about Mahathir and Anwar.
i m Malaysian and i know what is good for me and my country
you indonesian, if u dont know nothing except BULLSHIT Amin Rais Ediot friend, Bung Anwar, u just shut up and get loss with you ediot writing.
please take good care of your poor dan corruption country. and please ask your dounkey government to get reach all bludy monkey indonesian pendatang haram i malaysia – if you can do that then you can talk about mahathir dan malaysia.
if you like to practise SODOMY then you can go to bung anwar…

Aku sangat marah membaca komentar yang menghina dan keji ini. Gila, masa’ saudara-saudara kita yang sedang mencari nafkah di Malaysia dia sebut monyet. Apa salah mereka ? Kurang ajar orang ini. Dia hina pula Pak Amin Rais; padahal tidak ada urusannya dengan dia.

Mau rasanya kudatangi orang Malaysia yang bidadab itu dan membalas komentarnya, dengan menyebutnya manusia picik atau kunyuk. Tapi kemudian aku berhasil menyabarkan diri; dan merasa malu hati; karena sempat terpancing oleh ulah blogger macam begituan. Aku lebih terhibur karena tak lama kemudian dua blogger Malaysia memberikan komentar yang bijak dan menyejukkan :

malaynium Berkata:
16 April, 2008 pukul 11:55 am sunting

Pak Robert & temen-temen dari Indo,

Kebelakangan ini, blog-blog politik Malaysia tumbuh bak jamur selepas hujan. Terlalu banyak fraksi yang terdiri dari pendukung ‘Pakatan Rakyat’, Anwar Ibrahim, Abdullah Badawi, Dr. Mahathir, Tengku Razaleigh, Datuk Najib dan banyak lagi.

Skenario politik Malaysia tika ini sangat rumit untuk dipahami oleh pemerhati dari luar dan segala tanggapan yang dibuat mungkin tidak tepat, sama seperti perbedaan NU dengan Muhammadiyah, masih belum bisa dipahami oleh masyarakat luar.

Komentar anak jawa malaysia di atas menunjukkan bahwa beliau adalah pendukung kuat Dr. M dan el-Rastom saya tau, sememangnya berpihak kepada Pakatan Rakyat.

Saya tetep non-partisan Pak.

Saya saran Bapak moderate komentar di sini karena saya sudah nampak tanda-tanda ianya akan menjadi gelanggang peperangan di antara blogger-blogger malaysia yang mempunyai pendirian yang berbeda.

salam

Kemudian datang satu komnetar lagi yang lebih menyejukkan hati–bukan karena memuji-muji Indonesia” tapi karena obyektif, berpandangan luas dan non-partisan :

malaysian jati Berkata:
16 April, 2008 pukul 1:25 pm sunting

Why need to moderate when what Bang Robert said was plain truth ? Why the need to pacify the increasing number of bloggers who have their own political leaning ? This is a new world we are living in ….. where the internet provides the platform that tragress over political leanings, beliefs etc.

and one word of advice to anak jawa malaysia ….. gone are the days where we, Malaysian, think lowly of indonesia. What you see in front of you, that is all the immigrants from indonesia, does not reflect what is coming ….. indonesia has the making and is progressing to be a reckon economic force in south east asia. and its influence in geo-political landscape in SEA is increasing. Yes we Malaysians always ‘pandang sinis’ to the immigrants but one day, the scenario will be the opposite in the near future ….. more and more malaysian companies are going into indonesia to tap the huge market potentials there, cari makan as i put it simply. stop living as ‘katak di bawah tempurung’ …… you think we can survive by looking at Arabs/Middle-east ? those arabs dont care much about us being muslim country etc etc. the arabs in fact are one of the smartest and calculative investors and they have their eye now on China ! They invested more $$ into China (non Muslim country) than anywhere else in muslim countries! And indonesia will be their next natural platform in SEA …..

by the way, the immigrants from indonesia is coming down, and now being replaced by bangladeshis ….. if u care to check the facts.

your mentality really reflects the backwardness of ‘jaguh kampung’ mentality among malaysians.

Karena komentar malaysian sejati sudah mewakili segala hal yang ingin kukatakan, dan sangat bijaksana selaku sesama orang Malaysia dengan pelaku penghinaan itu; maka aku hanya perlu menasehatkan kepada anak jawa malaysia : DEWASALAH. Kalau sudah dewasa, barulah Anda bisa mengerti bahwa pada hakekatnya kemanusiaan adalah satu, sehingga kita bisa merasakan dan berempati pada aspirasi bangsa bangsa lain. Kalau Anda sudah dewasa, Anda akan merasa malu karena pernah menghina para pekerja Indonesia di Malaysia. Mereka adalah pahlawan bagi keluarganya dan juga bagi perekonomian Malaysia.

Dan perlu kau camkan ini : biar pun sedang dililit banyak masalah, Indonesia masih eksis sebagai bangsa dan negara terbesar di Asia Tenggara. Kekayaan alam, agregat ekonomi dan kualitas manusia pun Indonesia masih ungguI di ASEAN.

Sekian.

Salam Reformasi.

http://www.ayomerdeka.wordpress.com

Tag: , , , , , , , , ,

30 Tanggapan to “Pesanku Buat Blogger Malaysia : DEWASALAH !”

  1. Sawali Tuhusetya Says:

    siapa tuh anak jawa malaysia? arogan banget. bung robert, sebenarnya kita ini sudah banyak mengalah. klaim2 yang dilakukan secara sepihak oleh malaysia terhadap lagu, batik, dan sejenisnya, kita hanya bisa introspeksi. beberapa waktu lalu juga ada blog “I hate Indon” yang misterius yang intinya memicu panasnya hubungan bilateral antara kita dan malaysia. membaca komen si anak jawa malaysia *kurang ajar juga, pakai jawa lagi. saya kan orang jawa* bener2 makin membuat aku semakin tidak bersimpati dengan negeri jiran yang arogan itu. semoga komen itu justru bisa membangkitkan kembali semangat nasionalisme kita di tengah memudarnya citra kita di luar negeri akibat banyaknya kasus anomali yang berlangsung di negeri ini.

  2. Giyanto Says:

    Wah, kalo ginian aku ndak ikut ah!,hi2….

  3. ruz Says:

    saya kira tdk bsa mengeneralisir. yg pnting kdepankan sikap pro kemanusiaan. mau indonesia atau malaysia sama aja…

  4. danalingga Says:

    Wah, para pemcancing kerusuhan itu masih berkeliaran rupanya.

  5. Yoyok Putra Muria Says:

    ngGak perlu juga kok kita ngikut emosi biarin mereka berebut tulang he he he…. katanya orang yang dewasa penuh dengan kearifan. Yang penting sikap kita baik dan menanggapi dengan baik kita akan menang kok. Berdoalah yang baik jangan salah doanya. Karena dengan niat baik itu niscaya akan mendapatkan hal yang baik pula. Berkata arif, sabar akan mendapatkan kebaikan kok. Kita bangun mulai diri kita niscaya akan mendapatkan kebaikan untuk semua orang di dunia ini. OK

  6. Harry Simbolon Says:

    Saya sepakat dengan Soekarno yang mencanangkan “Ganyang Malaysia” dulu. Sukarno bisa memprediksi kalau Malaysia semakain keterlauan, kalau bahasa Lampungnya “Ngelunjak”. Yang saya heran pemerintah Indonesia seperti tidak punya nyali untuk menyatakan jati dirinya. permasalahan2 Bilateral Indo – malay sepertinya sebegitu gampang didiamkan, tidak berani unjuk gigi.

    Kalau saja ada Soekarno2 baru lagi. saya yakin Malaysia akan bertekuk lutut dari Indonesia.

    Mantap lae. terukan jiwa Nasionalisme itu.

  7. ASAM -Anak Sabah Anak Malaysia Says:

    Salam persahabatan Pak Robert dan semua warga Indonesia.. Saya seorang warga Malaysia (Sabah) yang baru sahaja berjinak-jinak untuk menjadi seorang blogger.

    Indonesia dan Malaysia itu kan dasarnya adalah bersaudara dengan pelbagai persamaan dan cuma terpisah oleh faktor geografi serta politik.

    Mungkin anak jawa malaysia tidak tahu bahawa sejarah awal perjuangan nasionalisme di malaysia berpaksikan kepada perjuangan nasionalisme Indonesia. Pejuang-pejuang seperti Dr. Burhanuddin Helmi dan Ibrahim Yaacob (sekadar menyebut beberapa nama) juga mempunyai kaitan perjuangan politik dengan Indonesia dalam gerakan menentang penjajah. Jadi, apakah salah sekiranya saudara-saudara dari Indonesia memberikan ulasan atau pandangan mengenai politik Malaysia hari ini. Pendapat peribadi saya menyatakan politik di Indonesia lebih matang berbanding di Malaysia di mana media perdana di Malaysia ternyata berat sebelah dalam liputan beritanya serta pelbagai sekatan yang dibuat oleh kerajaan pemerintah terhadap suara pembangkang.

    Seharusnya dalam dunia maya ini kita berfikir secara optimis kerana tidak ada apa yang bisa menjadi penghalang kepada persaudaraan itu, tidak ada sempadan negara, tidak ada undang2 imigresen, tidak perlu pasport atau visa. Tetapi malangnya, walaupun tidak ada semua halangan itu, anak jawa malaysia telah membuat onar yang bisa merusak nilai persahabatan dan persaudaraan ini.

    Kepada Pak Robert serta pembaca dari Indonesia, apa sahaja yang dikatakan oleh anak jawa malaysia itu hanyalah pendapat peribadi beliau dan tidak mewakili serta mencerminkan pendirian warga Malaysia yang lainnya. Sudah menjadi adat setiap manusia itu berbeda pemikirannya, dan di ruang maya ini tidak ada pula sekatan untuk meluahkan apa sahaja pendapat masing-masing.

    Seharusnya pembaca di Indonesia janganlah pula terburu-buru membalas dengan komentar yang penuh emosi. Harus diingat bahawa dalam setandan pisang tidak semua buah nya baik, jika ada sebiji yang rusak, jangan pula dibuang semuanya . Jangan kerana seorang anak jawa malaysia, seluruh malaysia perlu dimusuhi.

    Salam Persaudaraan dan Persahabatan.

    http://asam-lambunau.blogspot.com.

  8. kamal87 Says:

    komentar saya:

    1. mungkin judulnya bisa diganti, jangan terlalu menggeneralisir. Soalnya kesan pertama saya waktu baca judulnya “wah… ternyata mas robert termasuk pembenci malaysia juga”, tapi ternyata pas baca isinya cuma satu bocah gak tau adab aja yang mas robert gak suka.

    2. mas robert sendiri mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia itu udah ditakdirkan bertetangga, oleh karena itu mesti lebih akur supaya bisa maju sama2. Oleh karena itu, kedepannya yuk kita buat postingan-postingan yang saling membangun dan tidak mendiskreditkan pihak lain.

    3. Sekarang saya lagi bikin sebuah karya tulis buat ikutan lomba yg diadain PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Malaysia mengenai hubungan Indonesia malaysia. Judul tulisan saya adalah ttg blog kolaborasi Indonesia-Malaysia. Nantinya hasil analisis saya di karya tulis tersebut akan benar2 saya realisasikan. Saya akan membuat sebuah blog/website/portal/apalah namanya yang diisi secara kolaboratif oleh warga Indonesia dan Malaysia dengan tujaun membangun kedekatan hubungan dua negara demi kemajuan bersama. Nah… lewat komentar ini, saya mo ngajak mas robert juga nih untuk berpartisipasi nantinya. gimana?

    salam hangat

  9. realylife Says:

    bener pak , saya setuju
    nyokkk ciptakan keharmonisan dan perdamaian
    setuju ?

  10. javachips_frappuccino Says:

    malaysia malaysia.. aneh banget itu tetangga..
    mereka bagus dalam me-manage negaranya.. padahal orangnya tidak terlalu pintar bila di bandingkan indonesia hanya saja mereka dapat membuat kemasan yang bagus, analoginya, mereka bagus dalam membuat bungkus parcel tetapi isinya hasil comot sana sini..

    ya menurut saya hanya satu, kita tidak usah hiraukan malaysia, fokus saja bangun bangsa ini (Indonesia), pada dasarnya mereka yg membutuhkan kita

    contoh, tenaga kerja, pangsa pasar kita yg besar (lihat itu XL, dan beberapa bank yang kepemilikan sahamnya udah jadi milik malaysia), dan potensi2 sumber daya manusia (lihat deh pemenang olimpiade science kan banyak org indonesia), kalau soal sumber daya alam sudah tak diragukan lagi kita punya semua, hanya salah managemen aja.

    kalau mau dibahas bisa panjang

    intinya kita tak perlu hiraukan mereka.. they are not as “big” as they “think” kita juga bisa kok, malah lebih hebat, kalau kita mau memulainya dari sekarang, berkomitmen penuh untuk kesejahteraan bangsa ini bangsa indonesia, bukan untuk kepentingan segelintir org saja

    soal anwar ibrahim.. menurut saya he s fine, anaknya juga fine so far (kesimpulan yg di dapat dari berita2 dan menimbang budaya dan keadaan di malaysia)

    mahatir dulu ok karena dia cukup berani vocal, badawi so so

    yah tapi dunia berputar keadaan berubah

    sehingga diperlukan penyesuaian-penyesuaian..

  11. rama Says:

    ya kita buktikan saja siapa yang lebih baik… gk usah banyak bicara, buktikan dengan tindakan.. Ayo Indon!! Semangaaaatttt….!!!

  12. Yari NK Says:

    anak jawa malaysia needs to brush up his English again. He made so many basic grammatical errors in his comment! :mrgreen:

  13. Datyo Says:

    Pendapat Satu orang tidak bisa mewakili seluruh Malaysia. Semoga saja si Jawa Malaysia bukan benar benar jawa perantauan yang di Malaysia, tapi orang yang memang memancing di air keruh. Nanti bisa timbul opini baru bahwa yang membenci Indonesia itu sebenarnya orang jawa atau Indonesia perantauan kok, bukan asli orang melayu. Orang Melayu tidak ada yang benci Indonesia….bisa saja begitu. Tapi kalo oknum tersebut memang jawa malaysia…yaaahhh memang kurang ajar. Suruh pulang aja ke jawa nanti tak tabokin.
    Saya memang sempat emosi & membenci setengah mati Malaysia. Tapi setelah direnungkan lagi, itu juga tidak lepas dari bangsa kita sendiri. Kalo kita lemah, tidak menghargai bangsa sendiri, pasti akan di isengin oleh bangsa lain. Sama seperti jaman Soekarno dulu, ketika Malaysia masih baru berdiri dan lemah, Soekarno juga mengisengin Malaysia dengan alasan mereka boneka Inggris, imperialis. Jadi bagaimana kalo gitu ? Ya mari kita hargai bangsa kita sendiri, tidak perlu mengirim TKW tapi bagaimana membuat lapangan kerja buat mereka di negeri sendiri, salah satunya mungkin itu…eehh kok jadi kebanyakan ngomong ya..kok jadi sok pinter..maap..maap…peace

  14. nirwan Says:

    katanya perempuan malaysia itu manis-manis ya… 😀 kl inget k’gini…gak jadilah marah sama malaysia…. hahahaha 😀

  15. globalmalau Says:

    Tidak ada yang kita dapat hanyalah pertelingkahan emosi yang tidak ada pengadilannya…oleh itu saya ingin berpesan pada diri saya serta warga blog yang terekses ini…hentikan itu…banyakkan sabar yang menguasai diri…kerajaan kita senantiasa aman…indonesia maupun malaysia…Barangkali kita terjebak dalam catatan blogger hingusan yang tak paham perasaan orang lain(robot jadian)

    Untuk semua blogger salam persaudaraan…biarlah kita berkawan mudahan kita bertemu disana nati dengan aman sejastera…slam untuk warga indonesia…

  16. mir Says:

    Pendapat seseorang itu mencerminkan kualitas seseorang,
    Menurut saya pendapat dari Jawa Malaysia itu mewakili dia sendiri dan bukan rekan2 malaysia secara general.

    Saya jadi senyum sendiri, hari gini masih ada orang kayak gini.

    Saya salut kepada rekan2 indonesia dan malaysia yang bisa memahami duduk perkara sebenarnya.

    Jika isu2 semacam ini sudah begitu mudah dilihat secara baik oleh banyak orang itu menunjukan bahwa kita memang telah dan sedang menjadi manusia yang lebih baik.

    Salam perdamaian dan persaudaraan.

  17. Bugis Sabah Says:

    Salam ukhwah buat semua……
    sememangnya Malaysia Indonesia adalah serumpun.. dlm kata lain adalah satu bangsa…. oleh itu tidak wajar utk kita saling salah menyalahkan atau bermusuhan…..
    if ada niat ingin bemusuhan..buang jauh2 krn semua ini adalah hasutan2 pihak2 berkepentingan atas perpecahan yang akan terjadi kelak antara kita semua….
    oleh itu… Bangun dan sedarlah kita bahawa permusuhan dan perbalahan sesama kita hanya akan merugikan kita sendiri secara keseluruhanya..

    bak pepatah Melayu “Menang jadi arang, kalah jadi abu”

    wassalam

  18. Jontri Pakpahan Says:

    “please take good care of your poor dan corruption country. and please ask your dounkey government to get reach all bludy monkey indonesian pendatang haram i malaysia – if you can do that then you can talk about mahathir dan malaysia.
    if you like to practise SODOMY then you can go to bung anwar…”

    melihat tulisan seperti itu saya rasa merupakan suatu hal yang tidak betul lagi, itu sudah menghina namanya. Apalagi pernyataanya itu untuk pemerintah.

    Tapi ngga apa-apalah, memang setiap hal pasti ada yang memandang positif dan dan negatif, dan ini merupakan dua hal yang selalu ada dalam kehidupan ini.

    Tapi yang terpenting adalah PEACE…karena kebaikan dan hal-hal yang positif pasti akan menang, tidak sekarang, nanti, besok, …atau diwaktu yang tidak kita ketahui.

  19. Menik Says:

    sabar bang…
    jangan esmosi ah, ga baik… 🙂
    berdoa saja Mudah2an si anak jawa malaysia itu menjadi dewasa spt yg abang harapkan..
    doa orang yg teraniaya lebih makbul tho ??? 😛

  20. hanggadamai Says:

    wah mas robert sangat hebat menanggapi komen tsb, bahkan membuat postingan kepada anak jawa malaysia agar dewasa

  21. Robert Manurung Says:

    @ Sawali Tuhusetya

    Aku sih pengennya berteman dengan saudara-saudara kita di selat malaka itu. Tapi kalau sudah menghina tidak ada toleransi lagi. Terima kasih dukungannya Pak. Mari kita bangkitkan lagi rasa kebangsaan kita yang sempat melempem.

    @ Giyanto

    kenapa nggak mau ikutan kawan ? Kita bukan mau musuhan kok. Tapi kalau ada pelanggaran etika yang fatal kita harus koreksi dong.

    @ ruz

    Betul. Tidak boleh menggeneralisir. Dalam postingan ini pun aku sportif kok mengakui kawan-kawan dari Malaysia yang santun da bersahabat. Salam hangat.

    @ danalingga

    kayaknya tukang pancing itu masuk ke empang yang salah hehehe…

    @ Yoyok Putra Muria

    Setuju. Kita tidak perlu terpacing emosi. Tapi kalau sudah menyangkut harga diri bangsa kita harus tegas. Setuju kan ?

    @ Harry Simbolon

    Bung Karno itu memang nasionalis tulen, lae. Dia sudah kelas empu untuk perkara kebangsaan. Tapi tanpa harus sekaliber BK, kita harus tunjukkan harga diri kita sebagai bangsa, tanpa juga menjadi sovenis.

  22. nindityo Says:

    tungguin aja kalo oposisi dah menang .. lambat laun keburukan pihak lama akan dibongkar.. semakin orang menyadari banyak kesalahan dan pemahaman yang keliru.
    nah saat itu mungkin pendapat abang akan mulai di aminin. 😀

    ayo merdeka dari pikiran sempit.

  23. Adieska Says:

    Wah… Baru Pertamax berkunjung kesini nih bang. Salam kenal ya bang… Kalo masalah yang abang ceritakan diatas, biasanya itu bang… Apalagi di dunia maya ini. Ga ada batasan. Mau caci atau puji, semua bisa dilakukan. Tapi bagaimana abang sebagai yang empunya rumah ini menanggapi OTK itu dan cara abang udah pas banget.

    Anggap aja segala makian yang dia tujukan ke Indonesia itu dia tujukan untuk dirinya sendiri dan itu merupakan cerminan kebodohannya. Lagi pula kan dah jelas kalo lebih banyak Malay yang nggak setuju dengan sikap si OTK yang ngaku2 Jawa itu. Berarti secara sepintas kita bisa lihat bahwa di dunia nyata di negara Jiran sana pun lebih banyak juga orang Malay yang nggak sepakat dengan sikap-sikap yang “MEREMEHKAN” Indonesia.

    Keep the good work bang. Orang Batak emang keras, tapi orang Batak pintar untuk tau kapan waktunya untuk bersikap Keras 🙂

  24. hambaallah86 Says:

    Salam. buat tetangga ku..aku orang Malaysia, bagi aku banyak misscomunication antara kita..tak semua orang Malaysia bencikan orang indonesia..Hanya segelintir saja..di Malaysia,media dikawal oleh kerajaan yg korupsi dan kami sebagai anak muda Malaysia menolak kerjaan yang suka makan hasil rakyat..media yang memainkan peranan memburukkan indonesia,bukan rakyat Malaysia..Bagi aku, Pemilu malaysia yang lepas membuktikan orang Malaysia menyokong Anwar..Diharap,hubunagn kita boleh erat kerna kita serumpun..aku juga orang jawa di Malaysia..

  25. globalmalau Says:

    Sekalisekala saya datang jugak menjenggok …kalau kalau ada berita baru yang besa dikongsi…tak mengapa…yang penting hati kita sejuk dan boleh menguasai bahasa indah dan melakarkan kata kata indah…yaaa…salam persaudaraan…

  26. Robert Manurung Says:

    @ ASAM-Anak Sabah Anak Malaysia

    Salam kenal dalam semangat persaudaraan dan saling menghargai.

    Aku sependapat dengan semua yang engau katakan. Aku senang membacanya dan menjadi lebih optimis bahwa hubungan silaturahmi yang akrab, dan saling menghargai antara blogger Indonesia dan Malaysia adalah sesuatu yang niscaya dan perlu.

    Dan memang, yang mendorongku menganalisa dinamika politik di Malaysia adalah keinginan mengajak blogger Indonesia untuk memberikan perhatian dan minat terhadap negara jiran, Malaysia. Celakalah kalau blogger Indonesia, juga blogger Malaysia, hanya menjadi jaguh kandang atau sebaliknya langsung mengarahkan pandangan ke negeri yang jauh; sebutlah misalnya Australia atau Amerika Serikat.

    Itulah petimbanganku ketika itu, dan akan kulanjutkan. Kenapa politik ? Karena politik adalah bagian dari suatu negara yang paling mudah dipelajari; daripada kebudayaan misalnya. Tapi pada akhirnya yang kutuju adalah dialog dan interaksi budaya dengan blogger Malaysia.

    Aku pernah sekali berkunjung ke Malaysia, dan dari situ aku mendapat kesan yang mendalam mengenai kemajuan negaramu. Aku juga pernah bertemu dengan sejumlah mahasiswa Malaysia di Inggris dan USA; dan dari merekalah aku mengetahui betapa pemerintah Malaysia sangat memperhatikan dan menyokong para mahasiswanya yang sedang studi di luar negeri.

    Kedutaan Malaysia di London mengadakan kantin yang menyediakan makanan halal, sehat tapi murah, khusus buat para mahasiswa kalian di sana. Kenyataan ini tidak hanya membuat iri para mahasiswa Indonesia di London, tapi sakit hati; karena setiap kali mereka datang ke Kedutaan Besar kami di sana selalu disepelekan dan dihindari; seolah-olah mereka datang mau mengemis. Ini fakta, buat apa disembunyikan?

    Itulah yang bisa kusampaikan saat ini. Dengan senang hati aku menyimpulkan, postingan ini ternyata telah bekerja sebagai blessing in disguise buat kita. Semoga rekan-rekan yang lain di Malaysia dan Indonesia, menangkap hikmah yang sama.

    Salam persaudaraan dan persahabatan
    RM/ayomerdeka

  27. foamstudio24 Says:

    salam kenal, kunjungi aku ya….

  28. nursing Says:

    hi nice to see you..ok that’s good comment

  29. runni Says:

    Bang robert,saya setuju sekali dengan penyikapan anda. Untuk apa menanggapi anak jawa malaysia yang belum dewasa itu (pake nama jawa segala,emang dia siapa…………………?. Maju terus bang Robert

    Salam kenal ja dri Runni di Kaltim

  30. reren Says:

    ‘ediot’ itu seharusnya ‘idiot’
    ‘dounkey’ seharusnya ‘donkey’
    ‘bludy’ mungkin maksudnya ‘bloody’
    dan pulau Jawa itu ada di Indonesia

    maaf kalau komentar saya OOT tapi saya risih aja bacanya.

Tinggalkan komentar