Hakikat Agama Menurut “Sang Nabi”

Dia yang mengenakan kesusilaan laksana baju pameran,

lebih baik telanjang , karena angin dan surya,

tiada akan melubangi kulitnya,

sedang baju pameran rapuh terhadap cuaca.


Dan dia, yang berlaku sekadar menuruti hukum susila,

mengurung burung kicau dalam sangkar belaka,

lagu kebebasan hidup tiada mengumandangkan keagungannya,

di balik jeruji ataupun jaringan kawat kasa.


Kehidupanmu sehari-hari adalah rumah ibadat, dan ibadah pula,

masukilah kehidupan itu dengan seluruh pribadi,

bawalah bersamamu segenap bajak dan garu, pahat dan kecapimu,

segala alat yang kau buat demi kebutuhan dan hiburanmu.

Dalam renungan suci kau tiada ‘kan lebih tinggi,

daripada segala pencapaian yang kau raih selama ini,

ataupun tiada mungkin terjatuh lebih hina,

daripada kegagalan dan kesalahanmu belaka.

Bawalah besertamu seluruh umat manusia;

sebab dalam kekuatan doa,

kau tiada terbang lebih tinggi daripada ketinggian doa mereka,

ataupun merosot lebih rendah daripada segenap putus asa.

kau hendak mengenal Tuhan ?

Maka janganlah kau menjadi pemecah persoalan,

seyogyanya kaupandang sekelilingmu dahulu, dan di situ,

kau akan melihat Tuhanmu, sedang bermain dengan anak-anakmu.

Dan layangkan pandangan ke angkasa raya;

di sanalah Ia bersemayam di antara mega-mega,

mengulurkan tangan dalam kilat menggempita,

dan turun sebagai hujan yang menyirami mayapada.

Kau akan menangkap pandangNya, dalam senyuman bungan,

lalu membubung tinggi sambil melambaikan tanganNya,

dia menyalamimu dari pucuk pohon cemara.

*Khalil Gibran, kumpulan syair “Sang Nabi”.

Tag: , , , , ,

Satu Tanggapan to “Hakikat Agama Menurut “Sang Nabi””

  1. tomy Says:

    dalam pandangan jawa Tuhan disapa secara sederhana sebagai Hidup
    karena dalam hiduplah manusia mampu mengenakan penanda-penanda seperti kata Tuhan.
    nah agar hidup ini sanggup menghidupi perlu adanya pakaian yang disebut Budi Pekerti yang terimplementasi dalam peraturan, kesusilaan & kebudayaan
    maka agama (budi pekerti luhur) disebut dengan ageming aji ‘pakaian Sang Hidup’

Tinggalkan komentar