Posts Tagged ‘pemilu 2009’

Mati Ketawa Gara-gara Pemilu 2009

16 April, 2009

Orang-orangnya SBY sendiri tak kalah lucunya. Entah karena kelewat mabuk kepayang oleh eforia kemenangan, beberapa politisi Partai Demokrat berulang kali mengatakan kepada media massa bahwa SBY akan bertindak hati-hati dalam menyusun pemerintahan. Buset dah. Emangnya pemerintahan disusun berdasarkan hasil pemilu legislatif ? Sing eling, coy….wong pertandingannya aja belum dimulai…..

Oleh : Robert Manurung

1. Kita patut merasa lega dan bangga karena kesadaran politik rakyat Indonesia ternyata sudah sangat tinggi. Buktinya jumlah caleg secara nasional dalam pemilu barusan tak kurang dari 1,7 juta orang. Artinya, di antara 100 pemilih ada satu caleg. Ini pasti rekor dunia. Sedangkan di negara jiran, Malaysia, rasionya 10.000 : 1.

2. Perilaku caleg di Indonesia juga sangat cinta damai. Jika di negara-negara lain para politisi tega melakukan kekerasan, dan bahkan membunuh, demi memenuhi syahwat kekuasaan; di negeri tercinta ini para caleglah yang mati setelah gagal jadi anggota dewan, mulai dari yang terkena serangan jantung sampai yang ikhlas bunuh diri. (more…)

Protap, “Komoditas Panas” Pemilu 2009

15 Maret, 2009

“Menjajakan” isu Protap boleh jadi merupakan strategi cerdik, meski sebenarnya yang paling dibutuhkan masyarakat ialah pemerataan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara. Sikap bermusuhan–dan bahkan “kriminalisasi” terhadap etnis Batak Toba–yang dilakukan oleh sejumlah pihak menyusul peristiwa demo anarkis awal bulan lalu di Medan; bukan tidak mungkin akan menguatkan sentimen “kita diperlakukan tidak adil dan disudutkan” di kalangan masyarakat akar rumput.

Oleh : Raja Huta

AMBISI untuk membentuk Provinsi Tapanuli (Protap) ternyata belum padam, kendati hampir semua tokoh pelopornya sedang meringkuk di tahanan. Sejumlah caleg di Tapanuli kini tengah “menjajakan” impian tersebut sebagai tema kampanye, untuk meraih dukungan masyarakat pada Pemilu 2009.

Salah satu partai politik yang getol mengangkat isu Protap pada kampanye pemilu kali ini adalah Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP). Bahkan, para caleg partai ini di Kabupaten Samosir tampaknya sengaja menggelitik “harga diri’ sub-etnis Batak Toba, sehubungan dengan masih terganjalnya perjuangan mewujudkan Protap. (more…)

Presiden SBY Bagi-bagi Duit Saat Open House

3 Oktober, 2008

Untuk open house di Istana Negara dan Cikeas, tampak menonjol iring-iringan tuna netra dan penyandang cacat fisik lainnya. Mereka datang beriring-iringan dari berbagai daerah karena harapan akan dapat bonus lebaran. Presiden memang menganggarkan uang Rp 250.000-Rp 1.000.000 untuk masing-masing dari mereka. (more…)

PKS Menjilat Ludah Sendiri, Dekati PDIP

22 September, 2008

…PKS ingin menunggangi kebesaran PDIP sebagai jalan pintas untuk menempatkan orangnya di Istana Negara. Menjadi wapres pun sudah bagus, karena akan secara instan memperbesar pengaruh politiknya, tanpa harus kerja keras dan frustrasi membangun konstituen yang akan memakan waktu sampai 50 tahun, dan belum tentu berhasil seperti terbukti pada partai-partai yang berafiliasi ke NU dan partai-partai penerus garis politik Masyumi

Oleh : Robert Manurung

SETELAH sepuluh tahun membangun reputasi sebagai partai dakwah yang seakan-akan serba bersih, moralis, dan populis; serta menjadi satu-satunya parpol yang memiliki integritas tinggi; tiba-tiba sekarang PKS (Partai Keadilan Sejahtera) berubah jadi mencla-mencle, plintat-plintut, dan menjilat ludah sendiri.

Fall from the grace atau The prince become a clown ? (more…)

Partai Dan Politisi Busuk

31 Juli, 2008

Era multipartai tak banyak memperlihatkan kemajuan di bidang moral dan etika. Kita digelitikkan dengan banyak berita korupsi dan skandal politisi yang terhormat. Jelang pemilu mereka mulai mendekat dengan masyarakat pemilih. Berharap mendapat pengampunan dosa dan maaf melalui proses demokrasi.

Oleh : Awaludin Marwan, SH***

POLITIK yang bertanggung jawab adalah politik yang memiliki otoritas dan legitimasi moral, bukan hanya kekuasaan dan pertarungan kekuatan. Pelarian diri masyarakat yang benuansa apatisme, keluar dari lingkup politik untuk menyelamatkan diri di kehidupan pribadi menjadi faktor utama terbentuknya krisis kepercayaan.

Rendahnya kepercayaan ditandai dengan perilaku pemilih bersikap golput. Selepas pilgub, pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 10.739.152 suara, unggul di atas pemenang kontestan. Gubernur terpilih Bibit-Rustri hanya sekitar 6.084.261 suara dari 25.855.542 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kemenangan golput ini salah satunya ditengarai oleh keputus-asaan pemilih terhadap proses pemilu.

Pilgub belum lama berlalu, pemilih akan dihadapkan dengan pemilu legislatif. Mereka akan mencoblos politisi dari partai politik yang selama ini banyak mewarnai media televisi dengan kasus amoralnya. (more…)