Posts Tagged ‘kebangsaan’
18 Oktober, 2008
Karena Garuda Pancasila bukan burung onta; yang menyembunyikan kepalanya di pasir ketika bahaya datang; yang menyangkal realitas dengan eskapisme; maka Indonesia harus dijaga dari imperialisme budaya asing–yang puritan, hipokrit, dan merendahkan martabat manusia.
Karena Garuda Pancasila bukan burung onta; melainkan simbol keberanian, kejujuran, dan integritas; maka Indonesia tak boleh berubah menjadi tempat persemaian budaya asing yang membenarkan kekerasan demi kekerasan itu sendiri, gigi ganti gigi, mata ganti mata, dan merendahkan kaum perempuan, (more…)
Tag:bhinneka tunggal ika, garuda pancasila, ideologi pancasila, ideologi sektarian, Indonesia, kebangsaan, nasionalisme, persatuan indonesia, pluralisme, politik, ruu pornografi
Ditulis dalam agama, berpikir merdeka, merdeka, nasionalisme, politik, sosial | 38 Comments »
12 Agustus, 2008
SALAM DARI DESA
Kalau ke kota esok pagi sampaikan salam rinduku
Katakan padanya padi-padi telah kembang
Ani-ani seluas padang roda kilang berputar putar
Siang malam, tapi bukan kami punya (more…)
Tag:album nyanyian tanah merdeka, Indonesia, kebangsaan, kemerdekaan, leo kristi, lirik lagu leo kristi, musik, musik balada, patriotisme kaum marjinal, suara kaum marjinal
Ditulis dalam merdeka | 1 Comment »
12 Agustus, 2008
LAUT LEPAS KITA PERGI
Angin sepoi …
Angin sepoi…
Layar-layar di dermaga
Telah tumbuh telah tumbuh
Tegukkan cangkir kopi terakhir
Senja ini senja ini
Kemarin hanya mimpi (more…)
Tag:album nyanyian malam, Indonesia, kebangsaan, kemerdekaan, leo kristi, lirik lagu leo kristi, musik, musik indonesia, renungan, suara kaum marjinal
Ditulis dalam merdeka | Leave a Comment »
12 Agustus, 2008
HITAM PUTIH
Pagi itu di empat lima
Kami semua menyanyikan lagu : bebasnya negri
Pagi itu di kaki lima
Kami semua menyanyikan lagu : bersatu negri (more…)
Tag:album nyanyian tanah merdeka, hitam putih, Indonesia, kebangsaan, kemerdekaan, leo kristi, lirik lagu leo kristi, musik, musik indonesia, patriotisme kalangan marjinal, renungan, satir
Ditulis dalam merdeka | Leave a Comment »
26 Juni, 2008
SOSOK yang mengacungkan pistol dalam Peristiwa Monas, 1 Juni lalu, ternyata seorang suami dan ayah yang baik. Dia tidak misterius sedikit pun sebagaimana digembar-gemborkan pihak tertentu. Dan, tak perlu menyediakan hadiah bagi yang menemukannya; karena dia memang tidak bersembunyi. (more…)
Tag:abu bakar nataprawira, akkbb, fpi, front pembela islam, hari pancasila, iskandar saleh, kebangsaan, kebebasan beragama, munarman, peristiwa monas, polres tangerang, rizieq syihab, tindak kekerasan
Ditulis dalam merdeka | 9 Comments »
3 Juni, 2008
Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !
( WS Rendra/Aku Tulis Pamflet Ini/1978 )
foto : blog Retorika
Tag:agama, ahmadiyah, amien rais, amuk, anarki, bangsa, bhinneka tunggal ika, front pembela islam, gus dur, Indonesia, jakarta, kebangsaan, kebebasan beragama, monas, muhammadiyah, negara, nu, pancasila, penegakan hukum, pentungan, pluralisme
Ditulis dalam merdeka | 20 Comments »
1 Juni, 2008
Tapi belakangan ini ada sekelompok orang yang hendak menghapuskan hak asasi itu dan mengancam ke-bhinneka-an. Mereka juga menyebarkan kebencian dan ketakutan di masyarakat. Bahkan mereka menggunakan kekerasan, seperti yang terjadi terhadap penganut Ahmadiyah yang sejak 1925 hidup di Indonesia dan berdampingan dengan damai dengan umat lain.
Oleh : Robert Manurung
MARI PERTAHANKAN INDONESIA KITA!
Seruan dengan huruf-huruf kapital di atas adalah judul sebuah undangan terbuka, untuk menghadiri Apel Akbar di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu 1 Juni 2008, mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Pengundang ialah 249 tokoh dari berbagai latar belakang etnis, agama, profesi dan afiliasi politik, yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. (more…)
Tag:adnan buyung nasution, ahmadiyah, aliansi kebangsaan untuk kebebasan beragama dan berkeya, amien rais, arab, arief budiman, cina, gus dur, Indonesia, kebangsaan, marsillam simanjuntak, muhammadiyah, nasionalisme, nu, pancasila, pbb, pks, pluralisme. bhinneka tunggal ika
Ditulis dalam merdeka | 30 Comments »
28 Mei, 2008
Oleh : Willy Hangguman (Suara Pembaruan)
SATU ABAD lalu, tepatnya 20 Mei 1908, di sebuah ruang kelas para mahasiswa sekolah kedokteran Jawa STOVIA mendirikan sebuah perkumpulan bernama Budi Utomo. Ini adalah organisasi modern pertama yang didirikan oleh bumiputra, begitu nama yang diberikan pemerintah kolonial Belanda untuk penduduk asli waktu itu. Tanggal kelahiran Budi Utomo kemudian dijadikan sebagai tonggak awal kebangkitan nasional untuk melawan penjajah. (more…)
Tag:amin rais, bendera merah putih, boedi oetomo, Indonesia, kebangkitan nasional, kebangsaan, kenaikan bbm, maluku utara, nasionalisme, nasionalisme indonesia, pancasila, pluralisme, privatiasi bumn, proklamasi 17 agustus 1945, sultan hb x, sumpah pemuda, uud 45
Ditulis dalam merdeka | 2 Comments »
10 Februari, 2008
KEPERGIAN Soeharto adalah gong terakhir yang menandai tamatnya peran generasi pejuang di panggung sejarah Indonesia. Satu babak yang cukup panjang, dengan durasi sekitar 60 tahun, telah diperankan oleh generasi yang luar biasa itu, dan memunculkan dua aktor utama yang masih akan berpengaruh besar dalam perjalanan Indonesia ke depan : Soekarno dan Soeharto. (more…)
Tag:fenomena, fenomena indonesia, kebangsaan, opini, soeharto, soekarno, utopis
Ditulis dalam Tidak Dikategorikan | 5 Comments »