Posts Tagged ‘pancasila’

Mengapa Soeharto Menolak Nasionalisasi Caltex ?

4 Oktober, 2008

Asvi menambahkan, dalam sejumlah arsip bahkan disebutkan Soeharto juga menolak rencana nasionalisasi terhadap PT Caltex. Rencana nasionalisas itu sendiri dibahas dalam pertemuan pada 15 Desember 1965. Pemerintah Indonesia saat itu dipimpin oleh wakil perdana menteri (waperdam) ekonomi Chaerul Saleh.

Namun, ketika pertemuan masih berlangsung, Soeharto datang menggunakan helikopter. “AD tidak setuju Caltex dinasionalisasi,” ujarnya. (more…)

Obama, Bung Karno dan Anwar Ibrahim

1 Oktober, 2008

Anwar bicara tentang rezim yang zalim dan harus ditumbangkan, Obama tentang petualangan merebut masa depan. Dua topik besar itu bisa kau dengarkan dalam rekaman lama pidato-pidato Bung Karno, dan kemudian lihatlah karya-karya besarnya : Pancasila, Republik Indonesia, nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda, dan serangkaian kisah percintaan yang romantis. Semuanya itu mustahil bisa disamai oleh Anwar Ibrahim dan Barack Obama.

Oleh : Robert Manurung

BARACK OBAMA adalah anak zaman digital, di mana kenyataan aktual tumpang tindih dengan realitas virtual. Dia lahir dari rahim budaya pop, kapitalisme berjubah humanisme, diplomasi senjata, dominasi perusahaan-perusahaan transnasional atas Dunia Ketiga, penjajahan yang anggun dengan label pasar bebas, hedonisme bertopeng agama, dan massa yang malas berpikir lebih jauh dari nanti malam. (more…)

PKS Menjilat Ludah Sendiri, Dekati PDIP

22 September, 2008

…PKS ingin menunggangi kebesaran PDIP sebagai jalan pintas untuk menempatkan orangnya di Istana Negara. Menjadi wapres pun sudah bagus, karena akan secara instan memperbesar pengaruh politiknya, tanpa harus kerja keras dan frustrasi membangun konstituen yang akan memakan waktu sampai 50 tahun, dan belum tentu berhasil seperti terbukti pada partai-partai yang berafiliasi ke NU dan partai-partai penerus garis politik Masyumi

Oleh : Robert Manurung

SETELAH sepuluh tahun membangun reputasi sebagai partai dakwah yang seakan-akan serba bersih, moralis, dan populis; serta menjadi satu-satunya parpol yang memiliki integritas tinggi; tiba-tiba sekarang PKS (Partai Keadilan Sejahtera) berubah jadi mencla-mencle, plintat-plintut, dan menjilat ludah sendiri.

Fall from the grace atau The prince become a clown ? (more…)

Bantahan Walikota Jakarta Timur Terhadap Blog Ayomerdeka

1 September, 2008

Tapi, apakah benar Wali Kota Jakarta Timur H.Murdhani yang meninggalkan komentar di blog ini ? (more…)

Kau ! Sudah Batak, Kristen Pula ! Mana Mungkin Jadi Presiden ?

27 Agustus, 2008

Pendek kata, biar pun UUD 45 menjamin hak warga negara untuk menjadi calon presiden, namun setiap anak Batak yang beragama Kristen harus menghapus cita-cita itu sejak kecil. Sepintar apapun mereka, jangan pernah mimpi sekadar mencalonkan diri jadi presiden di negara berdasarkan Pancasila ini.

Oleh : Robert Manurung

DIJAMIN tidak banyak orang Indonesia yang tahu atau menyadari, bahwa negara kepulauan ini pernah dipimpin oleh orang Batak. Amir Sjarifuddin Harahap, namanya, beragama Kristen; menjadi Perdana Menteri Indonesia pada periode singkat tahun 1947-1948. (more…)

Walikota Jaktim Harus Pelajari Lagi Pancasila

7 Agustus, 2008

Terlepas dari bagaimana sebenarnya masalah antara STT Setia dengan penduduk setempat, Wali Kota Jakarta Timur seharusnya bisa bertindak obyektif, adil, proporsional, dan menyejukkan. Apapun ideologi politik sang wali kota, termasuk seumpamanya dia anti-Kristen, H.Murdhani harus bertindak dan mengeluarkan pernyataan sesuai kapasitasnya sebagai penyelenggara negara di wilayah Jakarta Timur. (more…)

“Fatwa” MUI : NKRI dan Pancasila Final

2 Agustus, 2008

MUI menilai keberagaman etnik, budaya, dan agama di Indonesia sebagai keniscayaan yang tidak mungkin diingkari. Malahan, pluralitas Indonesia seharusnya bisa menjadi penggerak tumbuhnya kerjasama untuk membangun bangsa.

Oleh : Robert Manurung

MARI kita berikan tepuk tangan, dan mungkin lebih tepat standing ovation, buat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lembaga Islam yang sering terkesan memposisikan diri sebagai “negara dalam negara” ini, baru saja mengeluarkan pernyataan bahwa MUI sudah berketetapan : bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dasar Negara Pancasila adalah final. Tak boleh diganggu gugat!

MUI juga memfatwakan : separatisme terlarang dan wajib diperangi oleh Negara. (more…)

Hentikan Vigilantisme FPI

20 Juni, 2008

Jika terus dibiarkan, keberadaan kelompok pemaksa seperti FPI hanya akan menimbulkan sejumlah akibat negatif bagi semua pihak. Pertama, FPI bisa kian merajalela. Di satu sisi, ini dapat berarti bahwa FPI dan segala perilaku kekerasannya mendapat legitimasi pemerintah. Di sisi lain, kelompok lainnya, termasuk yang berseberangan dengan FPI, juga mendapat justifikasi untuk meniru apa yang dilakukan FPI.

Oleh : Achmad Munjid

Kandidat Doktor bidang Religious Studies, Temple University, Philadelphia, AS

PENYERANGAN massal terhadap aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) oleh Laskar Pembela Islam, sayap organisasi Front Pembela Islam (FPI), di Monas, Jakarta, pada 1 Juni lalu jelas merupakan anarkisme. Selain menganiaya fisik para korban, penyerangan itu mencederai akal sehat, melukai nurani, dan mencabik moralitas yang dijunjung tinggi oleh setiap agama dan sistem keyakinan. (more…)

Beringas di Hari Pancasila

10 Juni, 2008

AKSI laskar Front Pembela Islam sungguh ironis. Mereka mengumbar keberingasan, pada 1 Juni, persis ketika hari lahir Pancasila sedang diperingati. Adakah kelompok yang mengatasnamakan Islam ini sengaja ingin melecehkan Pancasila ? Kalau tidak, kenapa mereka menyerang orang-orang yang menyokong asas keberagaman, sesuai dengan ajaran Pancasila ? (more…)

Salam Damai, dari Anak-anak yang Kalian Pentung di Monas, Hari Minggu Kemarin

3 Juni, 2008

Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !

( WS Rendra/Aku Tulis Pamflet Ini/1978 )

foto : blog Retorika

Membela Ahmadiyah, Menyelamatkan Indonesia

1 Juni, 2008

Tapi belakangan ini ada sekelompok orang yang hendak menghapuskan hak asasi itu dan mengancam ke-bhinneka-an. Mereka juga menyebarkan kebencian dan ketakutan di masyarakat. Bahkan mereka menggunakan kekerasan, seperti yang terjadi terhadap penganut Ahmadiyah yang sejak 1925 hidup di Indonesia dan berdampingan dengan damai dengan umat lain.

Oleh : Robert Manurung

MARI PERTAHANKAN INDONESIA KITA!

Seruan dengan huruf-huruf kapital di atas adalah judul sebuah undangan terbuka, untuk menghadiri Apel Akbar di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu 1 Juni 2008, mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Pengundang ialah 249 tokoh dari berbagai latar belakang etnis, agama, profesi dan afiliasi politik, yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. (more…)

Meneguhkan Kembali Keindonesiaan Kita

28 Mei, 2008

Oleh : Willy Hangguman (Suara Pembaruan)

SATU ABAD lalu, tepatnya 20 Mei 1908, di sebuah ruang kelas para mahasiswa sekolah kedokteran Jawa STOVIA mendirikan sebuah perkumpulan bernama Budi Utomo. Ini adalah organisasi modern pertama yang didirikan oleh bumiputra, begitu nama yang diberikan pemerintah kolonial Belanda untuk penduduk asli waktu itu. Tanggal kelahiran Budi Utomo kemudian dijadikan sebagai tonggak awal kebangkitan nasional untuk melawan penjajah. (more…)

Indonesia Butuh Pemimpin Seperti Ali Sadikin

23 Mei, 2008

Setelah upacara pemakaman berakhir, sekretaris pribadi Bang Ali, Mia, yang mendampinginya selama lima minggu di Singapura, menceritakan, kalimat terakhir yang diucapkan Bang Ali sebelum meninggal adalah, ”I’m strong. You have to be strong.”

Mia juga menuturkan, Bang Ali sempat menanyakan sekarang hari apa sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin merupakan pemimpin yang punya banyak terobosan, konsisten, dan berprinsip teguh. (more…)