Posts Tagged ‘kebebasan beragama’
9 Oktober, 2008
saya ingin sungguh-sungguh meyakinkan segenap bangsa ini, ancaman fundamentalisme agama itu nyata dan berbahaya, karena bertujuan menciptakan negara berdasarkan agama. Sejauh ini berbagai kelompok fundamental itu telah menyorong penyelenggara negara hingga tersudut di tepian jurang inskonstitusionalitas.
Oleh : Adnan Buyung Nasution (more…)
Tag:agama, dekrit presiden 5 juli 1959, demokrasi, fundamentalisme, insiden monas, islam, kebebasan beragama, konstituante, minoritas, pemilu 1955, politik, ruu pornografi, tirani mayoritas, uud 1945
Ditulis dalam agama, berpikir merdeka, nasionalisme, politik | 8 Comments »
7 Agustus, 2008
Terlepas dari bagaimana sebenarnya masalah antara STT Setia dengan penduduk setempat, Wali Kota Jakarta Timur seharusnya bisa bertindak obyektif, adil, proporsional, dan menyejukkan. Apapun ideologi politik sang wali kota, termasuk seumpamanya dia anti-Kristen, H.Murdhani harus bertindak dan mengeluarkan pernyataan sesuai kapasitasnya sebagai penyelenggara negara di wilayah Jakarta Timur. (more…)
Tag:anas urbaningrum, bhinneka tunggal ika, fasisme, insiden pinang ranti, islam, kasus stt setia, kebebasan beragama, kristen, nasionalisme, pancasila, sekolah pendeta, sekulerisme, sosial-politik, uud 45, walikota jakarta timur h.murdhani diskriminatif dan pro, walikota sektarian
Ditulis dalam merdeka | 23 Comments »
26 Juni, 2008
SOSOK yang mengacungkan pistol dalam Peristiwa Monas, 1 Juni lalu, ternyata seorang suami dan ayah yang baik. Dia tidak misterius sedikit pun sebagaimana digembar-gemborkan pihak tertentu. Dan, tak perlu menyediakan hadiah bagi yang menemukannya; karena dia memang tidak bersembunyi. (more…)
Tag:abu bakar nataprawira, akkbb, fpi, front pembela islam, hari pancasila, iskandar saleh, kebangsaan, kebebasan beragama, munarman, peristiwa monas, polres tangerang, rizieq syihab, tindak kekerasan
Ditulis dalam merdeka | 9 Comments »
20 Juni, 2008
Jika terus dibiarkan, keberadaan kelompok pemaksa seperti FPI hanya akan menimbulkan sejumlah akibat negatif bagi semua pihak. Pertama, FPI bisa kian merajalela. Di satu sisi, ini dapat berarti bahwa FPI dan segala perilaku kekerasannya mendapat legitimasi pemerintah. Di sisi lain, kelompok lainnya, termasuk yang berseberangan dengan FPI, juga mendapat justifikasi untuk meniru apa yang dilakukan FPI.
Oleh : Achmad Munjid
Kandidat Doktor bidang Religious Studies, Temple University, Philadelphia, AS
PENYERANGAN massal terhadap aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) oleh Laskar Pembela Islam, sayap organisasi Front Pembela Islam (FPI), di Monas, Jakarta, pada 1 Juni lalu jelas merupakan anarkisme. Selain menganiaya fisik para korban, penyerangan itu mencederai akal sehat, melukai nurani, dan mencabik moralitas yang dijunjung tinggi oleh setiap agama dan sistem keyakinan. (more…)
Tag:demokrasi, fpi, Indonesia, kebebasan beragama, kekerasan, pancasila, pluralisme, politik, vigilantisme
Ditulis dalam berpikir merdeka | 6 Comments »
10 Juni, 2008
AKSI laskar Front Pembela Islam sungguh ironis. Mereka mengumbar keberingasan, pada 1 Juni, persis ketika hari lahir Pancasila sedang diperingati. Adakah kelompok yang mengatasnamakan Islam ini sengaja ingin melecehkan Pancasila ? Kalau tidak, kenapa mereka menyerang orang-orang yang menyokong asas keberagaman, sesuai dengan ajaran Pancasila ? (more…)
Tag:ahmadiyah, akkbb, fpi, Indonesia, islam, kebebasan beragama, koran tempo, pancasila, peristiwa monas, politics, uud 45
Ditulis dalam merdeka | Leave a Comment »
4 Juni, 2008
ANTIKLIMAKS !
Kesan ini pasti dirasakan ratusan juta warga Indonesia, pagi tadi ( 4/6/2008 ), ketika menyaksikan—lewat siaran live SCTV dan Indosiar– drama penangkapan para anggota Front Pembela Islam (FPI). Bukannya kita mengharapkan terjadi pertempuran, atau ada yang menjadi martir dengan sia-sia. Tapi, proses penangkapan itu memang terlalu gampang, mengingat kesan sangar dan citra FPI yang seolah tak tersentuh selama bertahun-tahun. (more…)
Tag:aliansi kebangsaan, anarki, front pembela islam, hukum, kebebasan beragama, polisi
Ditulis dalam merdeka | 2 Comments »
3 Juni, 2008
Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !
( WS Rendra/Aku Tulis Pamflet Ini/1978 )
foto : blog Retorika
Tag:agama, ahmadiyah, amien rais, amuk, anarki, bangsa, bhinneka tunggal ika, front pembela islam, gus dur, Indonesia, jakarta, kebangsaan, kebebasan beragama, monas, muhammadiyah, negara, nu, pancasila, penegakan hukum, pentungan, pluralisme
Ditulis dalam merdeka | 20 Comments »
11 Mei, 2008
Menurut para kiai, setiap warga negara berhak memilih dan menjalankan keyakinannya. Pembubaran Ahmadiyah mereka nilai tak hanya melanggar konstitusi, tapi juga melanggar hak setiap warga untuk hidup tenang dan aman.
Para kiai juga meminta pemerintah tidak ikut campur soal Ahmadiyah. Konflik Ahmadiyah adalah konflik internal agama. Penyelesaiannya, kata Imam,”Harus dengan dialog.” Pemerintah cukup sebagai pengawas. (more…)
Tag:agama, agung laksono, ahmadiyah, dpr, hendarman supandji, Indonesia, islam, jaksa agung, kebebasan beragama, ketua dpr, kiai, konstitusi, koran tempo, mendagri mardiyanto, pasal 28 UUD 45, pondok pesantren, presiden sby, skb, susilo bambang yudhoyono, wapres jusuf kalla
Ditulis dalam merdeka | 6 Comments »
3 Mei, 2008
Di Cirebon, para santri mengecam aksi kekerasan pada warga Ahmadiyah. “Kami tak setuju dengan kekerasan yang menimpa saudara kami dari Ahmadiyah, termasuk kekerasan di Sukabumi,”tutur Solichin, Ketua Forum Komunikasi Alumni Keluarga Santri Cirebon. (more…)
Tag:agama, ahmadiyah, anarki, cirebon, islam, kebebasan beragama, majalengka, masjid al-furqon, parakansalak, pembakaran mesjid ahmadiyah di sukabumi, polres sukabumi, sukabumi
Ditulis dalam merdeka | 9 Comments »
25 April, 2008
Kita harus benar-benar tahu latar belakang mengapa seseorang melakukan kekerasan. Tapi biasanya, yang pura-pura (Islam) itulah yang paling keras.
Yang harus kita selesaikan adalah masalah-masalah pokok seperti kemiskinan, kebodohan, korupsi, dan sebagainya. Tapi itu malah yang nggak pernah diurusi. Malah yang diributkan tentang shalatnya bagaimana; sebelas rekaat atau berapa. Itu kan bukan masalah yang serius. (more…)
Tag:agama, ahlus sunnah, ahmad mutamakkin, ajaran Tuhan, alquran, anti-islam, buddha, dewa ruci, gusdur, Indonesia, islam, islam agama damai, jaringan islam liberal, jilbab, kafir, kebebasan beragama, kemiskinan, kerukunan beragama, konghucu, kristen, mekkah, muhammadiyah, nu, shalat, syi'ah, toleransi, yahudi
Ditulis dalam merdeka | 38 Comments »
22 April, 2008
…memang negara menjamin kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut agama masing-masing, tapi kebebasan yang seperti apa ? Apakah termasuk kebebasan menodai agama ?
SEORANG pembaca mengirim surat protes ke Koran Tempo. Dia menilai, editorial koran ini pada edisi 18 April 2008 cenderung sepihak membela Ahmadiyah; sebaliknya kurang mempertimbangkan perasaan kaum muslim yang agamanya dinodai. (more…)
Tag:ahmadiyah, Indonesia, islam, kebebasan beragama, kerukunan beragama, konstitusi, koran tempo, surat pembaca, uud 45
Ditulis dalam merdeka | 9 Comments »
9 April, 2008
Beginilah nasib pihak yang kalah dan dipinggirkan. Para pengikut Parmalim, agama masyarakat Batak sebelum Kristen dan Islam datang, kini terpaksa berpura-pura menjadi pemeluk agama Kristen arau Islam. Pasalnya, eksistensi Parmalim tidak diakui oleh para penyelenggara pemerintahan di Sumatera Utara.
Oleh : Jarar Siahaan (more…)
Tag:agama asli, batak, diskriminasi agama. kalah hegemoni, islam, kalah, kebebasan beragama, konstitusi, kristen, laguboti, monang naipospos, pahlawan nasional, parmalim, sisingamangaraja xii, sumatera utara, tanobatak, tapanuli, uud
Ditulis dalam merdeka | 19 Comments »