Posts Tagged ‘sosial’
23 Oktober, 2008
mana mungkin ada harmoni tanpa perbedaan ?
Oleh : Nirwan Dewanto
POTRET yang terdapat dalam lukisan ini manis, namun sang lukisan lebih manis lagi. Kita mengenal potret dari dokumentasi IPPHOS itu: Sukarno, Hatta, Sjahrir—tiga pemimpin puncak dari republik yang baru berdiri—duduk di kursi rotan panjang, di Jakarta, 1946. Tak tampak ketegangan pada wajah ketiganya, bahkan momen itu terasa sebagai jeda dari sebuah obrolan ringan belaka.
Mungkin saja ini semacam potret propaganda yang halus: ketiganya mesti mengatasi perbedaan mendasar tentang bagaimana bersiasat membawa sang republik muda menghadapi kekuatan penjajah lama yang hendak menancapkan diri kembali. Potret ini manis, seakan memperlawankan diri dengan revolusi kemerdekaan yang pahit dan berdarah di sebaliknya.
Pada lukisan karya S. Malela Mahargasarie ini, dinding kembang di latar belakang seperti menegaskan bahwa ketiganya memang hidup dalam perayaan perbedaan; ya, perayaan, sesuatu yang memberkati, membuka jalan. Bukan perpecahan, bukan perseteruan. (more…)
Tag:bung karno, hatta, ipphos, lukisan, nasionalisme, nirwan dewanto, pluralisme, politik, s malela mahargasarie, sjahrir, sosial, tiga serangkai
Ditulis dalam agama, berpikir merdeka, merdeka, nasionalisme, politik, sosial | 15 Comments »
18 September, 2008
Di sisi lain, ada kecenderungan belakangan ini, para “pemburu zakat” mendatangi semua acara pembagian zakat, bahkan sampai ke kabupaten lain. Dan para gelandangan di perkotaan, kini fokus “memburu” zakat selama bulan Ramadhan, karena hasilnya lebih pasti dan lebih besar.
KENAPA pembagian zakat yang seharusnya menyenangkan dan bernuansa religius bisa menjadi ricuh dan berakhir tragis ? Adakah pengaturan yang lebih baik demi menghindarkan jatuhnya korban yang sia-sia seperti di Pasuruan ? (more…)
Tag:agama, catatan tragedi zakat, islam, sosial, tragedi pasuruan, tragedi zakat, zakat
Ditulis dalam agama, fenomena, sosial | 3 Comments »
27 Agustus, 2008
Pendek kata, biar pun UUD 45 menjamin hak warga negara untuk menjadi calon presiden, namun setiap anak Batak yang beragama Kristen harus menghapus cita-cita itu sejak kecil. Sepintar apapun mereka, jangan pernah mimpi sekadar mencalonkan diri jadi presiden di negara berdasarkan Pancasila ini.
Oleh : Robert Manurung
DIJAMIN tidak banyak orang Indonesia yang tahu atau menyadari, bahwa negara kepulauan ini pernah dipimpin oleh orang Batak. Amir Sjarifuddin Harahap, namanya, beragama Kristen; menjadi Perdana Menteri Indonesia pada periode singkat tahun 1947-1948. (more…)
Tag:adam malik, amir sjarifuddin harahap, batak kristen jadi presiden, bhinneka tunggal ika, demokrasi, diskriminasi sosial-politik, Indonesia, kartun, kartun batak, opini, pancasila, pemilihan presiden, politik, sosial, uud 45
Ditulis dalam agama, berpikir merdeka, kartun/karikatur, politik | 48 Comments »
29 Juli, 2008
Sejauh ini, belum diketahui secara jelas pemicu bentrok mahasiswa dengan warga itu. Hingga kemarin, isu tentang tertangkapnya seorang mahasiswa yang diduga mencuri pompa air tak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Tidak ada satu warga pun yang mengaku telah menjadi korban pencurian.
RATUSAN mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (STT Setia) hari ini menjalani ujian negara di Gedung Bethel, Jalan Ahmad Yani Kavling 65, Jakarta Pusat. Kegiatan itu diselenggarakan secara darurat karena kampus mereka di Kampung Pulo, Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Timur, terpaksa ditutup. (more…)
Tag:agama, kampung pulo, konflik horisontal, news, penyerbuan kampus sekolah teologi, pinang ranti, politik adu domba, sekolah teologi setia, sosial, uki, wisma gbi
Ditulis dalam merdeka | 10 Comments »
14 Juni, 2008
Entah bagaimana caranya, kebenaran akan selalu menemukan jalan untuk membuka kedok sang dusta.
Oleh : Robert Manurung
PERNYATAAN di atas, sebuah moralitas universal yang diyakini umat manusia selama ribuan tahun, kini kembali membuktikan kesaktiannya. Dan tidak tanggung-tanggung, yang bakal dipermalukan bukan hanya para pemilik dan eksekutif PT Lapindo Brantas Inc; tapi juga presiden, para menteri, dan DPR.
Selama ini mereka selalu bersikukuh, bahwa terjadinya semburan lumpur panas di Sidoarjo adalah akibat gempa bumi di Yogyakarta. Artinya, tragedi yang menenggelamkan 12 desa dan menghancurkan masa depan puluhan ribu penduduk itu adalah murni akibat bencana alam. Oleh karena itu PT Lapindo Brantas Inc, perusahaan milik Grup Bakrie yang melakukan pengeboran di sana, bolehlah bebas dari tanggung jawab.
Sekarang, kesimpulan itu harus diralat. Dan sebagai konsekuensi logisnya, PT Lapindo Brantas Inc harus membayar semua kerugian penduduk, para pemilik pabrik, dan pemerintah selaku pemilik berbagai fasilitas umum (more…)
Tag:bajar-panji-1, ekomnomi, gempa yogyakarta, grup bakrie, inggris, jawa timur, lapindo brantas, lumpur lapindo, politik, prof richard davies, sidoarjo, sosial, universitas dirham
Ditulis dalam merdeka | 3 Comments »
23 April, 2008
Tidak ada yang lebih sinting di dunia ini daripada mengadili keyakinan atau sumber keyakinan seseorang maupun kelompok. Belum terlambat bagi kita semua untuk menyadari bahwa sesungguhnya Ahmadiyah berhak hidup di negara beradab ini
Oleh : Robert Manurung
BOLEHKAH menganalogikan bangsa Indonesia sebagai sebuah keluarga besar ? Kalau boleh, berarti para pengikut Ahmadiyah adalah anggota keluarga kita. Tentunya mereka memiki hak dan kewajiban yang sama dengan kita sebagai sesama anak bangsa. Salah satu hak kita sebagai anak bangsa, berdasarkan pasal 28 UUD 45, adalah kebebasan memeluk suatu agama dan menjalankan ibadahnya.
Bersediakah kita mengakui dan menghormati eksistensi Ahmadiyah ? (more…)
Tag:agama, kontemplasi, renungan, solilokui, sosial
Ditulis dalam merdeka | 149 Comments »
22 Maret, 2008
155.965 anak berkeliaran di jalan. Sekitar 2,1 juta menjadi pekerja di bawah umur. Mereka sasaran empuk perdagangan anak.
Oleh : Robert Manurung
SETELAH membaca artikel ini, Anda pasti merasa sangat beruntung, dan mendapat alasan baru untuk mensyukuri kemujuran hidup Anda. Tapi sebaliknya Anda pun bisa dihinggapi rasa bersalah; prihatin dan cemas. (more…)
Tag:berita, dekadensi, ekonomi, fenomena, Indonesia, pendidikan, politik, presiden, sekolah, sosial, tragedi
Ditulis dalam merdeka | 42 Comments »
9 Maret, 2008
CEWEK cantik menghadiahkan bogem mentah ke wajah cowok usil, di atas KRL Jakarta-Bogor yang melaju kencang. Si cowok nggak terima. Cewek berhati macan itu pun diadukan ke polisi.
Ini true story. Boleh juga diberi judul Urban Sensation. (more…)
Tag:desy, fenomena, jakarta, kereta, kisah nyata, metropolitan, pelecehan, sexual harassment, sosial, urban
Ditulis dalam merdeka | 20 Comments »
6 Maret, 2008
Karena menolak cinta teman kerjanya, Dwi Ariyanti (24), karyawati sebuah pabrik di Curug, Tangerang, dibunuh dengan keji. Bahkan, perempuan yang sudah tak bernyawa itu diperkosa. (more…)
Tag:cinta, fenomena, kriminal, psikologi, sosial
Ditulis dalam merdeka | 6 Comments »
23 Januari, 2008
Bohong besar kalau ada yang bilang perekonomian Indonesia sudah pulih. Jangan percaya omongan pemerintah atau para pakar ekonomi-keuangan, yang selalu gembar-gembor bahwa angka pertumbuhan ekonomi kita sekian persen per tahun, bahwa inflasi menurun bla bla bla. Buktinya : sektor riil masih tetap tidur lelap. Dan, penyaluran kredit perbankan cuma ke sektor konsumsi.
(more…)
Tag:anomali, fear, fenomena, fenomena indonesia, Indonesia, khas, parpol, rohaniawan, sosial, treatment
Ditulis dalam merdeka | 9 Comments »